Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa, 4 Juni 2024, Narendra Modi sekali lagi mempertahankan posisinya sebagai Perdana Menteri India setelah berhasil memimpin koalisi yang berkuasa dalam pemilihan umum yang baru saja berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Modi, yang telah menjabat sebagai Perdana Menteri India sejak 2014, melanjutkan kepemimpinannya dengan mandat baru dari rakyat India, memperkokoh posisinya sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Narendra Damodardas Modi, lahir pada 17 September 1950 di Vadnagar, Gujarat, adalah seorang politisi India yang saat ini menjabat sebagai Perdana Menteri India. Modi berasal dari keluarga yang ayahnya seorang penjual teh di stasiun kereta api kecil, dan Narendra muda sering membantu ayahnya berjualan. Meskipun berasal dari latar belakang yang sederhana, semangat dan dedikasinya membawanya ke puncak karier politik di India.
Modi menamatkan pendidikan S1 di bidang Ilmu Politik dari Universitas Delhi dan kemudian meraih gelar S2 di bidang yang sama dari Universitas Gujarat. Karier politiknya dimulai sebagai anggota Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), sebuah organisasi nasionalis Hindu. Keterlibatannya dengan RSS memperkenalkannya pada Bharatiya Janata Party (BJP), partai politik yang kemudian menjadi kendaraan utamanya dalam meraih kekuasaan.
Narendra Modi diangkat sebagai Chief Minister Gujarat pada 2001, setelah gempa bumi dahsyat mengguncang negara bagian tersebut. Selama masa jabatannya, Modi dikenal karena reformasi ekonomi dan kebijakan-kebijakan pro-bisnis yang agresif. Di bawah kepemimpinannya, Gujarat mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pembangunan infrastruktur yang signifikan. Namun, masa jabatannya juga diwarnai kontroversi, terutama terkait dengan kerusuhan Gujarat 2002 yang menyebabkan kematian ribuan orang, kebanyakan dari komunitas Muslim.
Pada 2014, Narendra Modi mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri India. Kampanyenya berfokus pada janji-janji pembangunan ekonomi, pemberantasan korupsi, dan kebijakan-kebijakan pro-bisnis. Dengan slogan "Achhe Din Aane Wale Hain" (Hari-hari Baik Akan Datang), Modi berhasil menarik dukungan luas dari berbagai lapisan masyarakat. Hasilnya, BJP memenangkan mayoritas mutlak di Lok Sabha, membuat Modi menjadi Perdana Menteri dengan mandat kuat. Kemenangan ini menandai perubahan signifikan dalam politik India, mengakhiri dominasi panjang Indian National Congress (INC) dan keluarga Nehru-Gandhi.
Selama masa jabatan pertamanya, Modi meluncurkan berbagai inisiatif penting seperti "Make in India," "Digital India," dan "Swachh Bharat Abhiyan" (Kampanye India Bersih). Kebijakan-kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan manufaktur, mempromosikan teknologi dan digitalisasi, serta memperbaiki kondisi sanitasi di seluruh India.
Pada 2019, Modi mencalonkan diri kembali untuk masa jabatan kedua. Kampanye BJP pada tahun ini menekankan keberhasilan-keberhasilan pemerintahannya, termasuk reformasi ekonomi, kebijakan luar negeri yang tegas, dan proyek-proyek infrastruktur besar. Isu keamanan nasional juga menjadi sorotan penting, terutama setelah serangan teroris di Pulwama dan balasan serangan udara di Balakot, Pakistan. Kegigihan Modi dalam menghadapi ancaman terorisme dan langkah-langkah keamanan nasional yang tegas meningkatkan popularitasnya.
BJP berhasil memenangkan pemilu dengan perolehan kursi yang lebih banyak dibandingkan tahun 2014, memperkuat posisi Modi sebagai pemimpin kuat dengan dukungan mayoritas di Parlemen. Selama masa jabatan kedua ini, Modi meluncurkan inisiatif besar seperti "Ayushman Bharat" (asuransi kesehatan untuk warga miskin) dan reformasi undang-undang kewarganegaraan yang kontroversial.
Pada pemilihan umum 2024, Modi kembali mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri untuk masa jabatan ketiga. Kampanye BJP kali ini tetap fokus pada keberhasilan pemerintahan Modi dalam pembangunan ekonomi, keamanan nasional, dan inisiatif-inisiatif besar yang telah diluncurkan selama dua masa jabatan sebelumnya.
MYESHA FATINA RACHMAN I MARIA RITA HASUGIAN I BUDI RIZA I IDA ROSDALINA
Pilihan Editor: Narendra Modi Cuma Menang Tipis, Agenda Agamanya Tidak Laku?