Sebanyak 80 perempuan bertubuh molek dan berwajah ayu berkumpul di Pantai Calabad, Nigeria. Mereka adalah kontestan Miss World yang berdatangan dari seluruh pelosok dunia ke Nigeria sejak dua pekan silam. Kali ini Nigeria bertindak selaku tuan rumah kontes Ratu Sejagat, setelah ratu Nigeria, Agbani Darego, menjadi pemenang dalam kontes ini tahun lalu. Tapi lihatlah, di sekeliling mereka ramai laki-laki berpakaian hijau dengan mata nyalang dan senjata lengkap. Ini suasana yang sangat kontras dan belum pernah terjadi. Ada apa?
Panitia Ratu Sejagat tak mau ambil risiko ketika terjadi aksi kerusuhan di Kaduna, kota di bagian utara Nigeria, Rabu pekan lalu. Kerusuhan ini meledak setelah harian ThisDay menurunkan tulisan yang mempertanyakan alasan penolakan kelompok Islam yang menentang penyelenggaraan kontes Ratu Sejagat di Nigeria.
Kelompok Islam memang menilai kontes Ratu Sejagat itu merupakan parade kecabulan yang mempromosikan persetubuhan seksual. Mereka meminta setidaknya kontes ini diundur hingga selesai Ramadan.
Tapi tulisan di koran ThisDay bermain api. "Umat Islam berpikir bahwa tindakan tidak bermoral membawa 29 perempuan ke Nigeria dan menyuruh mereka bersukaria dalam kesia-siaan. Apa sih yang dipikirkan Nabi Muhammad? Sejujurnya, dia (Nabi Muhammad) akan memilih istri di antara mereka (kontestan Ratu Sejagat)," tulis Isioma Daniel, wartawan ThisDay. Pada terbitan yang sama koran ThisDay memuat profil dan potret lebih dari 60 peserta kontes Ratu Sejagat yang penuh harap.
Bak api disiram bensin, protes yang sudah muncul terhadap kontes itu tiba-tiba menemukan pemantik yang kemudian menyulut kemarahan massal. Kantor ThisDay pun menyala oleh api hasil kemarahan ratusan orang yang datang menggunakan bus. Sedangkan di jalanan ribuan orang mengamuk sembari berteriak, "Mampuslah kecantikan, Ratu Sejagat adalah dosa."
Pemrotes yang umumnya terdiri dari anak muda menguasai jalanan dengan membuat barikade dari jejeran ban yang dibakar sehingga membubungkan asap hitam di penjuru kota. Aksi protes berkembang menjadi brutal dan dibumbui sentimen agama. Konflik berdarah antarpemeluk agama di Nigeria memang telah marak dalam tiga tahun belakangan ini.
Seorang saksi melihat seorang pemuda terjebak dalam kepungan massa. Lehernya dikalungi ban mobil yang penuh berisi bensin dan, blup, pemuda malang itu terbakar hidup-hidup. Seorang pengendara mobil diseret keluar dan dipukuli massa hingga tewas.
"Banyak orang tewas. Kami tidak tahu persis jumlahnya, mungkin lebih dari 50 orang," kata Emmanuel Ijewere, Presiden Palang Merah Nigeria. Hingga Sabtu malam kemarin, korban tewas mencapai 105 orang. Setidaknya 500 orang mengalami luka serius, dan 3000 penduduk kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah mengerahkan ratusan polisi dan tentara untuk menguasai massa, dengan menembakkan gas air mata dan memberlakukan jam malam. Tapi setidaknya empat gereja telanjur berubah menjadi puing hitam. Kaduna adalah kota dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan minoritas Kristen.
Pada saat peralihan pemerintahan militer ke pemerintahan sipil pada 1999 juga terjadi kerusuhan yang berbau agama di Kaduna, sehingga menewaskan 2.000 orang. Kaduna adalah satu dari 36 negara bagian di Nigeria yang memberlakukan hukum Islam. Seorang perempuan Amina Lawal, yang melakukan hubungan seksual di luar perkawinan, divonis hukum rajam hingga mati pada Maret silam.
Hukuman ini mendapat sorotan tajam dari negara Barat dan kelompok hak asasi. Tak heran jika enam peserta Ratu Sejagat, masing-masing dari Swiss, Belgia, Prancis, Pantai Gading, Kenya, dan Norwegia, memboikot kontes ini sebagai bentuk protes terhadap nasib Amina Lawal. Padahal aktivis perempuan menuding kontes kecantikan ini adalah simbol eksploitasi seksual.
Sebelumnya, Dewan Tertinggi Islam Nigeria meminta Presiden Olusegun Obasanjo, yang beragama Kristen, untuk membatalkan kontes Miss World dan memberi sanksi kepada koran ThisDay. Presiden tidak mengabulkan imbauan itu, meskipun dia akhirnya memilih membatalkan pertemuannya dengan perempuan cantik kontestan Miss World, karena khawatir membuat marah penduduk Islam.
Panitia Miss World sendiri tetap bertekad menyelesaikan kerjanya hingga tahap final pada 7 Desember mendatang. Tapi, karena kerusuhan belum juga padam, Jumat kemarin panitia memindahkan tempat penyelenggaraan ke London, Inggris.
Dan ketegangan belum akan reda di Nigeria. Saat ini anggota parlemen sedang berusaha menjatuhkan Obasanjo dengan tuduhan bertanggung jawab terhadap pembunuhan rakyat sipil oleh tentara pada 1999 di Negara Bagian Bayelsa dan Benue pada akhir tahun silam.
Raihul Fadjri (AP, Reuters, Daily Trust)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini