Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Operasi Israel untuk Galilea

Penyerbuan Israel ke Libanon dengan nama sandi "perdamaian untuk galilea", tujuannya untuk menyingkirkan gerilyawan Palestina dari Israel Utara. sebagai balas dendam atas tertembaknya Sholmo Argov. (ln)

19 Juni 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ATAP stadion olahraga Beirut berlepasan. Stadion yang selama ini dijadikan basis latihan dan depot amunisi oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) merana ditembaki Israel. Begitu pula instalasi militer di tiga kamp pengungsi di kota itu. Beirut porak-poranda untuk kesekian kalinya. Keadaan yang paling parah dapat dilihat pada hari ketujuh sejak Israel (6 Juni) melancarkan serangan beruntun ke Libanon. Puing-puing hangus berserakan sepanjang jalan. Anak-anak berlari ketakutan menurutkan langkah orang tua mereka, mencari persembunyian. Dentuman senapan mesin, ledakan peluru antipesawat udara dan raungan pesawat tempur Israel bersahut-sahutan. "Jangan di Beirut, tidak ! " rintih seorang wanita. Bergerak dalam tiga lajur, dari pantai Laut Tengah sampai ke kaki Gunung Hermon, barisan tank Israel menyapu medan sejauh 40 km. Lewat ladang jeruk, satu serangan tank Israel menusuk Kota Tyre, sementara yang lain memotong ke Sungai Litani dan berhasil merebut Kastil Beaufort, pos strategis yang selama ini dimanfaatkan PLO untuk mengamat-amati medan Israel di Lembah Marjayon. Serangan besar-besaran itu mencakup 100 tank, 100 kendaraan angkut personil, berikut 20.000 tentara. Ini masih diperkuat oleh pasukan payung yang diterjunkan dari 100 helikopter. Para pengamat PBB menyaksikan dengan takjub bagaimana barisan tank Israel amat cepat merambah ke daerah netral. Penerobosan tank dibarengi oleh serangan Lintas Udara dan Laut. Penyergapan dari laut dilakukan atas Kota Sidon. Pertahanan PLO di Nabatiye, tenggara Sidon, dihantam tembakan artileri dua jam berturut-turut. Kemudian PM Menachem Begin berkunjung ke Kastil Beaufort yang begitu mudah jatuh ke tangan Israel. "Kastil ini sekarang milik anda," katanya pada Saad Haddad komandan pasukan sukarela yang memihak Israel. Operasi militer dengan nama sandi Perdamaian Untuk Galilea itu merupakan serangan terbesar Israel ke Libanon dalam tempo 4 tahun terakhir. Dan Merrido, Sekretaris Kabinet Israel, menyatakan-bahwa tujuannya ialah mengusir gerilyawan Palestina jauh di luar batas pemukiman Israel di utara. Begin mengirimkan pasukan tank untuk menyingkirkan PLO sampai 40 km di luar jangkauan artileri Israel. Sesungguhnya Israel menghendaki semacam buffer zone, daerah netral, untuk melindungi penduduknya. Gerilyawan Palestina konon sering menembakkan bom dari kubu persembunyian mereka di Libanon. Untuk penduduk Israel, kata Begin, "tidak akan ada lagi Katyusha selama saya menjabat PM." Katyusha adalah roket buatan Soviet yang dipakai oleh PLO dan tentara Suriah. Semula Suriah menempatkan 30.000 orang di Libanon dengan alasan mencegah meluasnya perang antara penganut Islam dan Kristen negeri itu. Untuk serangan "Galilea" Begin mendapat dukungan suara 94 lawan 3 di Knesset (parlemen). Dan selama serangan gencar tujuh hari itu, seluruh warga Israel melupakan pertentangan dan perselisihan sesama mereka. Di balik solidaritas yang khas Yahudi ini, Menteri Pertahanan Ariel Sharon tersenyum lebar. Dialah yang mendesak untuk menggempur dan memusnahkan PLO. Mempersiapkan pertempuran ini, Sharon menghilang, entah di mana. Ternyata ia di Libanon, berunding dengan golongan Kristen Falangist. Namun serangan Israel, kata mereka, sebagai balas dendam atas tertembaknya Sholmo Arvov, dubes Israel di Inggris, 4 Juni silam. Memang sebelum insiden Argov, seorang diplomat Israel tewas di Paris, dan dubesnya di Portugal juga pernah terancam usaha pembunuhan. Tapi para pengamat cenderung berpendapat bahwa penembakan itu tak lain ulah para ekstremis, yang tidak ada kaitannya dengan gerilyawan Palestina. Siapa pun mereka, Israel tidak mau tahu. Tidak peduli. Sementara itu PLO yang kurang siap baru berhasil membalas serangan Israel 7 jam sejak dilancarkan. Sumber PLO memperhitungkan 42 tank dan kendaraan Israel dihancurkan, dua pesawat dan dua helikopter ditembak jatuh dan 200 tentara Israel diperhitungkan tewas atau luka-luka. Israel mengaku lebih dari l00 tentaranya tewas termasuk Mayjen Yekutial Adam, 55 Deputi Kastaf Israel dan sekitar 600 luka-luka. Kerugian Israel itu diperhitungkan terjadi pada hari-hari pertama penyerbuan, ketika tentara Suriah juga ikut terlibat. Duel udara yang seru terjadi di atas Lembah Bekaa. Lebih dari 150 pesawat jet tempur Israel dan Suriah bertempur, hingga Radio Damaskus mengisahkannya sebagai "perang udara terbesar dalam sejarah Timur Tengah." Di darat, pasukan Israel yang bergerak maju bentrok pula dengan pasukan Suriah yang melindungi pangkalan peluru kendali mereka di Lembah Bekaa itu. Menurut kantor berita Suriah Sana, serangan udara Israel pertama melibatkan 96 pesawat F-15 dan F-16 buatan Amerika, yang dihadang 62 pesawat tempur Suriah. Pada saat itu, sepuluh pesawat Israel dan lima Suriah tertembak jatuh. Satu setengah jam kemudian, rombongan lain pesawat Israel sebanyak 92 buah kembali ke Lembah Bekaa. Kali ini 11 pesawat Suriah dan 9 Israel rontok, menurut Sana. Tapi Sharon menegaskan, tidak ada pesawat Israel yang hilang. Sebaliknya 22 pesawat MiG 21 dan MiG 23 Suriah dirontokkan, katanya. Bukan itu saja. Baterai-baterai peluru kendali juga sekalian dihancurkan, menurut Sharon. Adapun di Lembah Bekaa sejak April 1982 terpasang 54 peluru kendali yang sanggup memburu pesawat tempur Israel yang tercepat sekalipun. Peningkatan perang di Libanon itu mengkhawatirkan banyak pihak. Presiden AS Ronald Reagan segera mengutus Philip Habib ke Timur Tengah. Dewan Keamanan PBB sudah memutuskan supaya Israel segera mengundurkan diri dari Libanon Selatan. AS juga mengatakan yang sama. Tass di Moskow menyatakan tindakan Israel merupakan perang ke-5 yang dilancarkan terhadap dunia Arab. Di Teheran, Presiden Ali Khamenei bahkan menyatakan Iran bersedia mengirimkan tentaranya untuk melawan apa yang disebutnya agresi Zionis. Almarhum Raja Khalid dari Arab Saudi pekan lalu menuduh Israel sudah melancarkan perang terkutuk dan mendesak umat Islam untuk bersatu dan menghukum Israel. Jepang mencela serangan Israel, demikian juga Filipina dan Indonesia. SESUDAH seruan bertubi-tubi dari pelbagai negara, Israel dan Suriah (11 Juni) mengumumkan gencatan senjata, sedangkan PLO menyatakan akan mematuhi resolusi PBB yang menghimbau penghentian permusuhan. Begin menyatakan bahwa Israel sudah selesai dengan "missinya". Tapi sebelum gencatan senjata, pesawat tempur Israel menyempatkan peluang yang ada, menembak jatuh 18 MiG Suriah, hingga seluruhnya jadi 79, menurut sumber Israel, sementara Tel Aviv mengaku hanya satu saja pesawatnya korban. Lebih gila lagi, 10 menit sebelum gencatan Senjata, bom-bom Israel menghantam apartemen enam tingkat yang merupakan piligkalan militer PLO di Beirut. Beberapa orang tewas, tapi tidak satu pun tokoh pimpinan PLO terluka. Yasser Arafat, yang tempat persembunyiannya digasak oleh roket-roket Israel pada hari kedua, juga dikabarkan selamat. Penduduk sipil tetap tercatat sebagai korban terbesar. Diperkirakan ribuan penduduk Beirut tewas dan luka-luka dalam perang itu, demikian petugas Komite Palang Merah Internasional di sana. PLO betul semakin berkuku, berkat bantuan Libya, Uni Soviet dan banyak pelindung lainnya. Di Libanon, sekitar 10.000 gerilyawan PLO yang dipersenjatai. Begitu urusannya selesai di front Sinai, Israel rupanya "menerkam" ke arah lain. Dan itulah yang terjadi, dengan nama sandi Perdamaian Untuk Galilea. Sungguh sebuah "perdamaian" yang luar biasa adanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus