Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Operasi sulaiman yitzhak shamir

Israel melancarkan operasi sulaiman. yakni aksi mengangkut 15 ribu yahudi asal etiopia (falasha) ke israel. mereka diharapkan menggusur orang pa- lestina di daerah pendudukan.

8 Juni 1991 | 00.00 WIB

Operasi sulaiman yitzhak shamir
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Inilah cara Israel "menolong" Yahudi Etiopia, sambil menendang orang Palestina di wilayah pendudukan. SEKALI tepuk dua lalat dibekuk. Itulah tampaknya tujuan pemerintah Israel melancarkan "Operasi Sulaiman", dua pekan lalu. Yakni aksi mengangkut sekitar 15.000 Yahudi hitam asal Etiopia, ke Israel. Banyak yang menduga langkah "kemanusiaan" pemerintah Tel Aviv ini cuma sekadar mengambil muka pada negara-negara Dunia Ketiga. Yakni untuk meredam kecaman atas perlakuan buruk mereka pada warga Palestina. Juga untuk menunjukkan bahwa bukan cuma imigran Yahudi putih saja yang mereka tampung. Dan sementara itu tujuan yang lain, memojokkan orang Palestina, tercapai juga. Pihak Arab jelas mengecam langkah Israel menambah jumlah imigran Yahudi hitam asal Etiopia ini. Sebelumnya sudah ada 20.000 Falasha (sebutan untuk Yahudi Etiopia) di Israel ( diangkut bertahap sejak 1974, dalam jumlah kecil). Kubu Arab yakin, Israel bakal menempatkan sebagian Falasha ini di Tepi Barat dan Jalur Gaza. "Lima belas ribu yang datang. Maka, 15 ribu warga Arab Palestina bakal kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan," ujar Amar, 30 tahun, seorang insinyur di Yordania, kepada Reuters. Tampaknya kekhawatiran kubu Arab benar adanya. Menurut TV Israel Rabu pekan lalu, di wilayah pendudukan akhir tahun ini bakal rampung permukiman baru untuk 50.000 Yahudi, terdiri dari 13.500 apartemen baru. Sekarang ini sudah 100.000 Yahudi bermukim di wilayah pendudukan, tempat tinggal sekitar 1,75 juta warga Palestina. Selain itu, pemerintah Tel Aviv juga sudah menyiapkan sekitar 1.350 rumah mobil di wilayah pendudukan. Rumah mobil yang diimpor ini sengaja disiapkan untuk menampung arus deras imigran Yahudi Soviet. Sejak 1989, sudah 250 ribu Yahudi Soviet datang ke Israel. Diduga, sampai pertengahan dasawarsa ini, jumlah imigran Soviet bakal membengkak sampai 1 juta orang, seperlima keseluruhan penduduk Israel kini. Sebenarnya kondisi hidup ke-20.000 Falasha, yang lebih dulu datang di Israel, bisa dikata tetap buruk. Mereka menempati tangga terendah dalam masyarakat Israel. Banyak di antara mereka bekerja sebagai buruh kasar, lebih banyak lagi yang menganggur dan hidup dari tunjangan pemerintah. Sulit bagi kaum Falasha yang kebanyakan tak berpendidikan dan tak punya keterampilan, untuk bersaing dengan warga Israel lainnya untuk mendapatkan pekerjaan. Terlebih lagi setelah kedatangan imigran Soviet, yang rata-rata berpendidikan tinggi dan punya keterampilan. Selain itu, para Falasha menghadapi masalah rasial dan kebudayaan. Walau sama-sama memeluk agama Yahudi, ada perbedaan praktek keagamaan dengan warga Israel lainnya. Pada 1985, banyak Falasha yang mengancam bakal kembali ke Etiopia, jika dipaksa mengikuti praktek keagamaan yang berlaku di Israel. Imigrasi kelompok Falasha baru dilakukan pemerintah Israel setelah mendapat lampu hijau dari para rabbi di Israel. Tahun 1973 para pimpinan rabbi mengakui para Falasha sebagai keturunan suku Dan yang disebut-sebut dalam Kitab Perjanjian Lama. Sebenarnya kedatangan para imigran asal Etiopia dan Soviet menambah beban ekonomi Israel yang sudah parah. Walau mendapat bantuan sekitar US$ 3 milyar setahun dari AS, pengangguran di Israel mencapai lebih dari 10%, dan diduga bakal membengkak menjadi 15% dalam waktu singkat. Inilah yang membuat soal penampungan imigran tampaknya lebih bersifat politis. Menurut hasil pengumpulan pendapat, para imigran baru di Israel cenderung mendukung politik garis keras Partai Likud. Mereka juga cenderung tak bersimpati pada warga Palestina di wilayah pendudukan. Keras diduga, inilah tampaknya yang dilakukan pemerintah Perdana Menteri Shamir untuk tetap berkuasa. Dengan dukungan suara para imigran, Partai Buruh gampang dikalahkan. FS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus