Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan keamanan Rusia mendarat di bandara Gao, Mali utara pada Senin, 15 Agustus 2022, di hari terakhir tentara Prancis menyelesaikan operasi mereka dan meninggalkan kota, menurut dokumen militer Jerman tertanggal Selasa, 16 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Partisipasi Berlin dalam misi penjaga perdamaian PBB di Mali telah menjadi kontroversi selama beberapa waktu di Jerman karena negara Afrika Barat itu memperdalam hubungan era Soviet dengan Rusia.
Tentara bayaran dari Grup Wagner, sebuah perusahaan militer swasta yang dekat dengan Kremlin, mendukung tentara Mali dalam memerangi pemberontak Islam sejak akhir tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jerman menangguhkan misi pengintaian militernya di Mali, dengan sekitar 1.000 tentara terutama dikerahkan di Gao, pekan lalu setelah otoritas lokal kembali menahan izin terbang.
Pada hari Senin, pasukan PBB Jerman dan Inggris mengamati dua pesawat di bandara Gao, sebuah Embraer 314 Super Tucano dan sebuah L-39 Albatros, kata komando operasi militer gabungan Jerman dalam sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters.
Surat itu, yang ditujukan kepada komite pertahanan dan luar negeri parlemen dan pertama kali dilaporkan oleh majalah Spiegel, selanjutnya menunjukkan bahwa Rusia telah menyerahkan pesawat serang darat L-39 kepada pasukan Mali minggu lalu.
"Dua jam kemudian..., 20 hingga 30 orang berseragam militer yang bukan milik pasukan Mali terlihat menurunkan peralatan dari pesawat angkut Mali," kata dokumen itu.
"Mereka hampir pasti anggota pasukan keamanan Rusia. Harus diasumsikan bahwa L-39 harus dioperasikan oleh pasukan Rusia karena pasukan keamanan Mali tidak sanggup melakukannya," kata surat itu.
Menurut dokumen itu, tidak segera jelas peran apa yang akan dijalankan oleh pasukan Rusia di Gao.
Operasi Jerman sejauh ini tidak terpengaruh, kata surat itu.
“Dengan pengerahan pasukan Rusia dan Rusia memberikan kemampuan bernilai tinggi (pesawat serang darat) di bandara Gao, pasukan Mali terus memperluas wilayah operasi mereka dengan dukungan Rusia ke arah timur laut,” kata militer dalam dokumen tersebut.
Mali sedang berjuang untuk membendung pemberontakan Islam yang berakar setelah pemberontakan 2012 dan sejak itu menyebar ke negara-negara tetangga, menewaskan ribuan orang dan menggusur jutaan orang di seluruh wilayah Sahel Afrika Barat.
Prancis mengumumkan pada Februari bahwa pihaknya menarik pasukannya keluar dari Mali setelah hampir satu dekade memerangi pemberontak di sana.\
Reuters