Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pejabat Arab Saudi Ejek Rencana Trump di Gaza: Relokasi Warga Israel ke Alaska dan Greenland!

Trump harus memindahkan orang Israel ke negara bagian Alaska dan kemudian ke Greenland - setelah mencaploknya, kata pejabat Arab Saudi

10 Februari 2025 | 09.30 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani dokumen di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 4 Februari 2025. Reuters/Elizabeth Frantz
Perbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani dokumen di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 4 Februari 2025. Reuters/Elizabeth Frantz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Seorang anggota Dewan Syura Arab Saudi mengkritik proposal Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza. Seperti dilansir Anadolu pada Ahad, Yousef bin Trad Al-Saadoun menyebut bahwa merelokasi warga Israel ke Alaska dan Greenland akan menjadi solusi yang lebih baik untuk stabilitas Timur Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Jika dia (Trump) benar-benar ingin menjadi pahlawan perdamaian dan mencapai stabilitas dan kemakmuran untuk Timur Tengah, dia harus memindahkan orang Israel yang dicintainya ke negara bagian Alaska dan kemudian ke Greenland – setelah mencaploknya," kata anggota Dewan Syura Yousef bin Trad Al-Saadoun dalam sebuah artikel untuk surat kabar Arab Saudi, Okaz, pada Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia mendesak Palestina untuk tetap bersatu, karena "yang terburuk belum datang."

Trump telah menyarankan untuk mengusir warga Palestina dari Gaza pada beberapa kesempatan. Ia mengklaim akan melakukan rencana pembangunan kembali yang luar biasa untuk mengubah kantong itu menjadi "Riviera Timur Tengah."

Menyusul pernyataan Trump, yang secara luas dikutuk oleh beberapa negara besar Arab, Eropa, dan negara lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara ironis menyarankan pada Kamis bahwa Palestina harus mendirikan negara mereka di Arab Saudi daripada di tanah air mereka sendiri.

"Saudi dapat menciptakan negara Palestina di Arab Saudi; mereka memiliki banyak tanah di sana," katanya.

Riyadh pada Ahad mengutuk keras komentar Netanyahu tentang kenegaraan Palestina di Arab Saudi dan menekankan hak rakyat Palestina atas tanah mereka.

"Zionis dan sekutu mereka harus menyadari bahwa mereka tidak akan berhasil menyeret kepemimpinan Arab Saudi ke dalam jebakan media dan tekanan politik palsu," kata Saadoun.

Usulan Trump disambut dengan kecaman luas dari Palestina, negara-negara Arab, dan banyak negara lain di seluruh dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Pejabat Saudi lebih lanjut mengkritik pengambilan keputusan Trump, dengan alasan bahwa pilihan yang buruk dibuat oleh mereka yang "mengabaikan akumulasi pengetahuan dan keahlian" dan menolak untuk berkonsultasi dengan spesialis.

Dia juga menuduh Washington secara membabi buta mengadopsi metode Israel.

"Kebijakan luar negeri resmi Amerika Serikat akan mengupayakan pendudukan ilegal atas tanah berdaulat dan pembersihan etnis penduduknya—keduanya merupakan metode Israel dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan."

Dewan Syura Saudi, yang anggotanya ditunjuk oleh raja, memberi nasihat tentang kebijakan dan undang-undang. Namun, dewan ini tidak memiliki kekuatan legislatif, dengan fokus pada undang-undang, rencana ekonomi, dan kebijakan sosial.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus