Pelari Itu Kembali, Dan Menang

JOHN N. Turner, 55, masih cepat seperti ketika menjadi sprinter pada saat kuliah dulu. Bekas menteri keuangan Kanada itu, yang sudah sembilan tahun tak aktif dalam dunia politik, melaju meninggalkan lawannya dalam pemilihan ketua Partai Liberal. Akhir pekan lalu ia memperoleh kemenangan. Turner akan naik ke kursi perdana menteri Kanada, akhir Juni ini, menggantikan Pierre Elliot Trudeau, yang mengundurkan diri. Turner, sarjana hukum lulusan Universitas Oxford, oleh penentangnya dijuluki sebagai "tokoh masa silam". Ia dipandang terlalu konservatif. Diduga, kebijaksanaannya mengendalikan Kanada tak akan banyak berbeda dengan Trudeau "Prioritas utama saya ialah lapangan kerja," ujar Turner di Ottawa, setelah memastikan dirinya menang dengan memperoleh 55% suara. Prioritas Turner itu bukan tak beralasan. Satu di antara sembilan penduduk Kanada kini berstatus penganggur. Turner juga merencanakan kebijaksanaan yang memberikan perhatian kepada kesejahteraan sosial. Dia berjanji memperkecil defisit anggaran belanja dan akan mengurangi campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Turner, yang dipandang para pengamat lebih dekat dengan Amerika Serikat dibandingkan Trudeau, dalam waktu dekat ini akan bertemu dengan Presiden Ronald Reagan, antara lain untuk urusan dagang. AS adalah partner dagang nomor satu bagi Kanada. Turner, kelahiran Richmond, Inggris, adalah anak seorang wartawan yang ditinggal mati ayahnya ketika dia berusia dua tahun. Dia mencalonkan diri dalam pemilihan ketua Partai Liberal untuk pertama kalinya tahun 1968. Saat itu dia dikalahkan Trudeau, yang hingga kini sudah 16 tahun jadi PM Kanada. Setelah tiga setengah tahun menjadi menteri keuangan, 1975 Turner mengundurkan diri, karena perbedaan paham dengan Trudeau dalam masalah upah dan perkembangan harga pada masa inflasi waktu itu. Sejak itu, dia disebut sebagai "putra mahkota yang diasingkan". Ayah tiga putra dan seorang putri ini tampak akan memimpin Kanada dengan pandangan yang lebih konservatif dari Trudeau.