PERGOLAKAN kaum Sikh di India masih berlanjut. Belum seminggu pemerintah New Delhi mengumumkan menguasai kembali keadaan di Punjab, aksi berdarah kelompok Sikh militan sudah muncul lagi. Akhir pekan lalu, Hardayal Singh, ketua Partai Kongres (I) wilayah Punjab, tewas diberondong dua orang bersenjata di Kota Julundur, Punjab. Pelaku teror itu bahkan sempat mengejar Hardayal, yang lari ke sebuah toko setelah peluru pertama luput mengenalnya. Walau pemerintah telah melonggarkan jam malam di Punjab, keamanan di seluruh negeri masih diperketat, terutama setelah Akali Dal, partai yang mewakili kepentingan kaum Sikh, merencanakan aksi serentak di seluruh India sebagai protes atas pertempuran di Kuil Emas. Juru bicara Akali Dal di New Delhi menetapkan Ahad lalu sebagai hari berkabung bagi seluruh umat Sikh. Selain harus mengenakan penutup kepala hitam, kaum Sikh, yang kehilangan 2.000 saudara di Kuil Emas, juga harus tidur di lantai selama masa berkabung. Sudah sejak 1982 Akali Dal, yang mewakili 14,2 juta kaum Sikh, meminta otonomi politik dan agama lebih besar untuk Punjab. Namun, kelompok Sikh radikal, yang menginginkan Punjab sebagai negara terpisah dari India, mengacaukan situasi dengan melakukan teror. Sehingga, pemerintah pusat akhirnya, dua pekan lalu, memutuskan menyerbu Kuil Emas di Amritsar yang dijadikan tempat perlindungan kaum radikal. Operasi penyerbuan oleh angkatan darat India itu menimbulkan aksi protes kaum Sikh di India dan di seluruh dunia. Sejumlah tentara Sikh dalam angkatan bersenjata India melakukan pembelotan sebagai protes atas penyerbuan itu. Pekan lalu, dari Punjab dikabarkan bahwa 50 tentara Sikh menyeberang lagi ke kubu perjuangan kelompok radikal. Sebelumnya tercatat 6.000 orang Sikh melakukan desersi di tujuh negara bagian India. Sebelum pembelotan ke-50 tentara Sikh dari divisi infanteri di Amritsar, Punjab, itu pemerintah pusat mengumumkan bahwa gerakan pemberontakan Sikh dapat dipatahkan seluruhnya. Diberitakan, 130 pembelot Sikh tertembak mati, dan sisanya menyerahkan diri. Jumlah tentara Sikh sendiri sekitar 150.000 orang - 12% dari 1,2 juta anggota angkatan bersenjata India. Walau pembersihan besar-besaran telah dilakukan pemerintah pusat, kalangan militer memperkirakan bahwa sekitar 5.000 anggota kelompok Sikh radikal masih berkeliaran di seluruh India. Bantuan luar negeri diperkirakan akan membangkitkan perlawanan kelompok radikal tersebut di atas. Untuk mencegahnya, pemerintah India telah melarang warga Inggris dan Kanada memasuki India tanpa visa - ketentuan sebelumnya warga kedua negara dibebaskan dari kewajiban itu. Sementara itu, di Inggris, sekitar 400.000 Sikh sepakat membentuk negara Khalistan merdeka dalam pengasingan. Khalistan adalah nama yang diidamkan kaum separatis Sikh untuk wilayah Punjab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini