Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pembunuh misterius di adelaide

Pembunuhan sejumlah binatang kanguru, Llama dan Pinguin di kebun binatang Adelaide, Australia, masih merupakan misteri. Para pelakunya belum diketahui.

6 April 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIDAK seorang pun tahu, juga polisi, mengapa pembantaian keji di bagian khusus anak-anak kebun binatang Kota Adelaide bisa terjadi. Kuat dugaan, binatang di bagian itu telanjur jinak karena biasa didekati dan dibelai anak-anak. Pada pembantaian masal Ahad pekan lalu itu 64 binatarig mati terkapar. Polisi kabarnya sulit melacak jejak pembunuh, bahkan mereka tidak punya gambaran siapa dan motivasinya apa. Mungkin karena masih serba gelap, polisi lalu mencari informasi tentang seorang bekas pasien rumah sakit jiwa. Orang ini - yang tidak disebut namanya - pada 1976 pernah membantai sejumlah binatang, juga di Kota Adelaide. Seraya menunggu, diperoleh indikasi bahwa alat kelamin beberapa ekor kanguru dan llama asal Amerika Selatan, sebelum dibantai, dirusakkan dulu dengan benda tajam. Kekejaman aneh seperti ini memaksa polisi meningkatkan patroli pada malam hari, khawatir pelakunya melakukannya pada manusia. Selang beberapa jam, polisi mendapat laporan bahwa di sebuah gua dekat Robe, 240 km di luar Adelaide, sembilan burung pinguin kayangan ditemukan terbunuh. Setelah diteliti, ternyata tiea ekor ditembak, enam ekor dipenggal kepalanya. "Sebelum pinguin mati, pembunuhnya pasti dihadang macam-macam kesulitan," kata R.I. Nochols, direktur Cagar Alam dan Taman Nasional. Pinguin kayangan termasuk binatang yang dilindungi dl Australia. Kedua pembunuhan itu - yang belum jelas ada kaitannya atau tidak - membuat orang bertanya-tanya apa yang salah dengan Adelaide, kota paling tenteram di Australia. Pengarang Inggris kelahiran India, Salman Rushdie belum lama ini berkunjung ke sana. Menurut dia, Adelaide adalah tipe kota yang amat cocok untuk pelbagai kejahatan yang menegakkan bulu roma. "Suasananya pas benar untuk film-film horor," ucap pengarang buku laris Midnight Children ini. Kesan ini dilontarkannya hanya beberapa minggu sebelum pembantaian di kebun binatang tersebut terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus