Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Maut di daerah terlarang

Mayor Arthur Nicholson, 37, perwira AS di Postdam, Jerman Timur, mati ditembak tentara Soviet. Ia kepergok sedang memotret instalasi militer dan dituduh sebagai mata-mata. AS akan mengadakan pembalasan. (ln)

6 April 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNTUK kedua kalinya dalam tahun ini, seorang warga AS dituduh memata-matai instalasi militer, dan harus membayar perbuatan itu dengan nyawanya sendiri. Mayor Arthur Nicholson, 37, seorang perwira pada pos militer AS di Postdam, Jerman Timur, roboh ditembak prajurit kawal Soviet, Senin pekan lalu. Peristiwa yang membawa maut itu terjadi di Ludwigslut, 161 km barat laut Berlin, sekitar 48 km dari perbatasan Jerman Barat. Juru bicara kedutaan Soviet di Berlin, Vladimir Kulagin, menyatakan bahwa Nicholson tertangkap basah melakukan kegiatan mata-mata. Dan sudah diperintahkan untuk menyerah. "Tapi perintah prajurit kami tidak digubrisnya," ujar Kulagin. "Ada tembakan peringatan, tapi ia (Nicholson) melarikan diri dan terbunuh." Manuver Soviet ini segera disambut Presiden Ronald Reagan. Selepas menyampaikan ucapan dukacita secara pribadi kepada Karyn Nicholson, istri Almarhum, Reagan menegaskan bahwa ia "sangat terpukul dan prihatin dengan pembunuhan itu". Tuduhan bahwa Nicholson memata-matai persenjataan Soviet dibantahnya. Menteri pertahanan AS Caspar Weinberger memperkuat bantahan Reagan. "Penembakan Nicholson sama sekali tidak bisa dibenarkan. Dia pergi ke tempat yang tidak dilarang untuk para pengamat," katanya berkilah. Asisten menlu AS Richard Burnt kemudian mempertajam ucapan itu. Menurut Burnt, Nicholson tidak bersenjata, berada sekitar 250 meter dari daerah terlarang, dan langsung ditembak tanpa peringatan lebih dahulu. Dari polemik Moskow - Washington ini bisa diambil kesimpulan bahwa kedua pihak mempunyai pengertian berbeda mengenai apa yang disebut "daerah terlarang". Padahal, menurut persetujuan pada 1947, kedua pihak, Sekutu dan Soviet, diinginkan melakukan peninjauan militer ke daerah lawan. "Itulah yang dilakukan pihak Soviet jika mereka melakukan tugas lapangan di Jerman Barat," kata sebuah sumber di markas militer AS di Berlin Barat. "Secara rutin mereka memotret instalasi militer kami, secara rutin pula kami melakukan hal yang sama." Menurut kantor berita Soviet Tass, perwira menengah AS itu kepergok sedang memotret obyek militer lewat jendela sebuah gudang. Washington menyebut tindakan Nicholson, tentara yang fasih berbahasa Rusia ini, benar. Tapi Moskow bilang salah. Yang pasti, pemerintahan Reagan, yang menuduh insiden penembakan itu sebagai pembunuhan, kini bersiap-siap merencanakan balas dendam diplomatik. "Bagaimana kongkretnya pembalasan itu belum bisa dikatakan sekarang," ujar juru bicara Gedung Putih, Larry Speakes. Langkah ke arah itu dikabarkan sedang dimatangkan oleh Departemen Luar Negeri dan Dewan Pertahanan Nasional AS. "Kegiatan mata-mata Sekutu ataupun Soviet sebetulnya merupakan kegiatan lumrah di Jerman Timur dan Jerman Barat. Ini dimungkinkan dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak membuka kantor penghubung di kedua negara tersebut. AS, Prancis, dan Inggris punya kantor di tiga tempat berbeda di Jerman Timur. Sebaliknya, Soviet juga punya perwakilan serupa di Jerman Barat. Dan insiden di antara kedua pihak sudah terjadi sebelum ini. Bahkan tak cuma di kedua Jerman. Tahun lalu, seorang warga Prancis dikabarkan tewas dalam "peninjauan"-nya ke Jerman Timur. Sedangkan awal Maret silam, atase militer AS di Polandia, Kolonel Frederick Mayer, juga dituduh memotret proyek militer, dan diusir. Waktu itu, Washington protes keras, dan mengancam akan membalas. Tapi gertakan itu tidak terbukti sampai kini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus