Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Perahu Hantu Diduga dari Korea Utara Terdampar di Laut Jepang

Dalam perahu hantu yang terdampar di laut Jepang pada Sabtu, 28 Desember 2019, terdapat lima jasad dan dua kepala manusia.

29 Desember 2019 | 13.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perahu hantu, tempat ditemukannya jasad manusia yang diduga dari Korea Utara, Sabtu, 28 Desember 2019. Sumber: Daily Express

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Jepang menemukan setidaknya lima jenazah dalam sebuah perahu kayu yang diduga berasal dari wilayah pantai Korea Utara. Perahu kayu itu ditemukan sekitar pukul 9.30 pagi pada Sabtu, 28 Desember 2019 di Pulau Sado, perfektur Niigata, Jepang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari reuters.com, petugas penjaga pantai, Kei Chinen, mengatakan dalam perahu itu ditemukan dua kepala dan lima jasad. Penyebab kematian masih diinvestigasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Otoritas berwenang pemerintah Jepang belum bisa mengkonfirmasi apakah dua kepala itu bagian dari lima jasad tersebut atau dua orang yang berbeda. Investigasi masih dilakukan.

Perahu hantu, tempat ditemukannya jasad manusia yang diduga dari Korea Utara, Sabtu, 28 Desember 2019. Sumber: Daily Express  

Dalam perahu kayu itu ditemukan sejumlah surat dan ada tulisan dalam Bahasa Korea dibagian luar perahu. Perahu itu pertama kali dilihat petugas penjaga pantai pada Jumat sore, 28 Desember 2019. Petugas ketika itu menunggu sampai Sabtu karena cuaca yang buruk.   

Temuan mayat dalam perahu ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya pada November 2019 lalu, sebuah perahu kayu terdampar ke bibir pantai Pulau Sado.  

Masalah ini kemungkinan sulit terpecahkan menyusul hubungan bilateral Jepang – Korea Selatan sedang diselimuti ketegangan. Kedua negara itu bertetangga dengan Korea Utara.   

Situs thesun.co.uk menuliskan beberapa perahu pencari ikan dari Korea Utara terdampar ke wilayah pantai Jepang hampir setiap tahun. Biasanya perahu itu membawa para pembelot yang rela menerjang tingginya gelombang demi bisa melarikan diri dari rezim Korea Utara. 

Beberapa penumpang di perahu itu biasanya sudah meninggal di lautan dan sampai ke pelabuhan-pelabuhan Jepang sudah tinggal tengkorak atau mayat yang membusuk. Media setempat menyebutnya sebagai kapal hantu.

Sebelumnya pada 2015, setidaknya 14 perahu kayu usang dengan hampir 20 jasad tiba di bibir pantai Jepang. Ada pula jasad yang ditemukan mengapung di perairan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus