Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Perangi Houthi di Laut Merah, AS Minim Dukungan dari Negara Sekutu

Gugus tugas AS di Laut Merah yang dibentuk sebagai respons serangan Houthi mendapatkan dukungan terbatas dari negara-negara sekutu.

21 Desember 2023 | 15.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapal kargo Galaxy Leader dikawal oleh kapal Houthi di Laut Merah dalam foto ini dirilis 20 November 2023. Houthi Military Media/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Negara-negara sekutu Amerika Serikat menyatakan dukungan mereka terhadap upaya melindungi perdagangan di Laut Merah setelah serangan kelompok Houthi di Yaman. Namun, beberapa dari mereka menegaskan tidak akan bergabung dengan koalisi angkatan laut buatan AS.
 
Pembentukan operasi multinasional tersebut diumumkan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Selasa 19 Desember 2023 dengan nama Operasi Penjaga Kemakmuran. Pada perjalanan ke Timur Tengah, Austin mengatakan negara-negara yang berpartisipasi termasuk Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.
 
Tanggapan negara-negara tersebut menambah kebingungan bagi perusahaan pelayaran. Beberapa di antaranya telah mengalihkan rute kapal menjauh dari wilayah Laut Merah setelah serangan yang disebut Houthi adalah tanggapan atas serangan Israel di Jalur Gaza.
 
Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan pihaknya mendukung upaya untuk menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah dan wilayah sekitarnya dan mengatakan pihaknya sudah beroperasi di wilayah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun mereka mengatakan kapal-kapalnya akan tetap berada di bawah komando Prancis, tanpa mengatakan apakah mereka akan mengerahkan lebih banyak pasukan angkatan laut untuk upaya ini.
 
Sementara, negara-negara lain yang disebut Austin berpartisipasi dalam inisiatif AS merujuk pada operasi-operasi yang sudah ada dan berjalan di Laut Merah. Beberapa dari mereka menyatakan telah bergabung dalam operasi atau misi lain.
 
Kementerian Pertahanan Italia mengatakan akan mengirim fregat angkatan laut Virginio Fasan ke Laut Merah untuk melindungi kepentingan nasionalnya, sebagai tanggapan atas permintaan khusus yang dibuat oleh para pemilik kapal Italia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikatakan bahwa ini adalah bagian dari operasi mereka yang sudah ada, dan bukan bagian dari Operasi Penjaga Kemakmuran.
 
Kementerian Pertahanan Spanyol mengatakan pihaknya hanya akan berpartisipasi dalam misi yang dipimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) atau operasi yang dikoordinasikan oleh Uni Eropa.

“Kami tidak akan berpartisipasi secara sepihak dalam operasi Laut Merah,” katanya.
 
Inggris menunjukkan komitmen lebih dari negara-negara lainnya, mengatakan kapal perusak HMS Diamond milik mereka akan bergabung dalam Operasi Penjaga Kemakmuran. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan koalisi tersebut akan beroperasi sebagai bagian dari Pasukan Maritim Gabungan (CMF) yang dipimpin AS.
 
Belanda mengatakan akan mengirimkan dua perwira staf dan Norwegia mengatakan akan mengirim sepuluh perwira angkatan laut ke Bahrain, markas besar CMF.

Washington dilaporkan telah membujuk Cina untuk turut bergabung dalam koalisi ini. Namun, Beijing menolak. Bahkan pada akhir November, kapal perang Cina dilaporkan mengabaikan puluhan permintaan tolong sebuah kapal berbendera Israel di perairan tersebut.
 
Koalisi AS bukanlah satu-satunya yang beroperasi di wilayah sekitar Laut Merah antara Afrika dan Asia.

Beberapa angkatan laut telah menjadi bagian dari operasi internasional untuk melindungi jalur pelayaran di wilayah tersebut, termasuk melindungi kapal dari bajak laut yang selama beberapa tahun mengganggu pelayaran di lepas pantai Somalia.
 
Misi-misi yang ada antara lain Operasi Atalanta, Operasi Agenor, dan CMF. Operasi Atalanta dibentuk oleh Pasukan Angkatan Laut Uni Eropa Somalia (EUNAVFOR), beroperasi di lepas pantai Tanduk Afrika dan di Samudera Hindia Barat untuk mendukung resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melindungi laut dari pembajakan. Kantor pusatnya berada di Spanyol.
 
Operasi Agenor dipimpin Eropa, bertujuan untuk menjamin kebebasan navigasi di Selat Hormuz, jalur pelayaran utama ekspor minyak dari negara-negara Teluk.
 
Sementara CMF adalah kemitraan maritim multinasional yang dipimpin oleh AS dari Bahrain, yang bermarkas di Armada Kelima Angkatan Laut AS. CMF memiliki 39 anggota, termasuk NATO dan negara-negara Eropa, negara-negara regional dan negara-negara lain. Salah satu misinya adalah Satuan Tugas Gabungan 153 (CTF 153) yang beroperasi di Laut Merah.

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus