Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Plus-minus perundingan

Konperensi damai timur tengah putaran keempat di washington dihadiri semua pihak. masih ada hambatan: serangan israel ke libanon selatan, perundingan terus berjalan.

29 Februari 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERTEMUNYA pihak yang berseteru tidak selalu berarti perdamaian, memang. Tapi bila semua pihak bersedia hadir, tampaknya itulah langkah positif. Dan itulah yang terjadi pada Konperensi Damai Timur Tengah putaran keempat di Washington, mulai Senin pekan ini. Semua pihak, termasuk Suriah dan Libanon yang tak hadir di konperensi Moskow yang lalu, bersedia datang. Memang, ada saja peristiwa yang membuat orang bertanyatanya, akankah konperensi bisa terus berlangsung. Satu minggu sebelumnya, Israel menyerang dan membunuh Syeikh Abbas Musawi dan keluarganya (lihat Panas di Hati, Kepala Tetap Dingin). Hambatan lain, pihak Israel sempat menghalangi empat anggota delegasi Palestina melintas dari Tepi Barat ke Yordania untuk bergabung dengan anggota lainnya. Sebelumnya, Israel juga menahan dua orang anggota delegasi Palestina lainnya yang dituduh pendukung PLO. Namun itu semua tidak membuat delegasi Palestina menolak hadir di Washington. Sabtu pekan lalu, delegasi Palestina, bersama dengan delegasi Yordania berangkat menuju Washington. Menurut Hanan Ashrawi, jurubicara delegasi Palestina, mereka bersedia hadir setelah ada jaminan dari Sekretaris Negara James Baker bahwa keempat anggotanya yang sempat dilarang melintas ke Yordania bisa ikut bergabung dengan anggota lainnya. Agaknya, bagi pihak Palestina, aksi itu hanya bagian dari provokasi Israel. Setelah ditahan selama lima jam, keempat anggota delegasi itu diizinkan meninggalkan Tepi Barat menuju Yordania. "Itu merupakan petunjuk bahwa delegasi Palestina terus-menerus mendapat tekanan yang semakin berat," kata Ashrawi di Yordania sebelum menuju Washington. Kesediaan Palestina dan Yordania, tampaknya berkaitan dengan penundaan pemberian kredit lunak pada Israel oleh Amerika. Dalam pertemuan James Baker dan Duta Besar Israel Zalman Shoval di Washington, Selasa pekan lalu, James Baker tidak mau berkompromi. Ia memang membolehkan Israel meneruskan pembangunan di Jalur Barat dan Tepi Gaza, namun itu hanya berarti kredit US$ 10 milyar yang diminta oleh Israel tak akan dicairkan. Bagi Palestina dan Yordania hal itu sudah merupakan pertanda bahwa AS tidak mendukung pembangunan di dua daerah pendudukan. "Hal itu akan membantu proses perdamaian karena Israel yang selalu menentang perdamaian mestinya merasa tak semua politiknya didukung Amerika," kata Menteri Luar Negeri Yordania, Kamal Abu Jabar. Agaknya pertemuan ini bisa jadi angin segar setelah gagalnya pertemuan multilateral di Moskow bulan lalu. Dalam pertemuan yang direncanakan membicarakan soalsoal kecil, seperti turisme maupun lingkungan hidup, Suriah dan Libanon tidak bersedia hadir. Dan delegasi Palestina yang sudah berada di Moskow, menolak untuk berunding karena dua anggotanya yang berasal dari Yerusalem Timur tak boleh ikut duduk di meja perundingan. Sejak awal memang sudah ada kata sepakat bahwa delegasi Palestina hanya terdiri dari warga Jalur Gaza dan Tepi Barat saja. Tapi waktu itu Ashrawi punya alasan, karena delegasi Palestina mestinya mewakili seluruh bangsa Palestina, termasuk di yang di Yerusalem Timur, bahkan yang di luar Tanah Palestina. Kini diharapkan konperensi yang bermula di Madrid akhir Oktober lalu, mulai beranjak pada usaha mencari titik temu untuk menentukan nasib dua juta orang Palestina di daerah pendudukan. Memang tetap ada kekhawatiran, peristiwa Libanon Selatan akan jadi penghalang perundingan. "Serangan Israel ke Libanon Selatan merupakan perhatian utama kami," kata Hanan Asharawi. Di sisi lain, para pengamat memperkirakan pemilu Israel Juni nanti akan mempengaruhi sikap delegasi Isarael sekarang. Sebab, bila terjadi perubahan pemerintahan setelah pemilu, bisa jadi politik Israel juga berubah. Tapi bagaimanapun, kesediaan mereka untuk bertemu dan berbicara tetap memberikan harapan damai di Timur Tengah. LPS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus