Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Polandia Labeli Kucing 'Spesies Asing Invasif', Ini Sebabnya

Sebuah lembaga ilmiah Polandia telah melabeli kucing domestik ke database nasional sebagai "spesies asing invasif". Langkah itu memicu protes dari pecinta hewan.

28 Juli 2022 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga ilmiah Polandia telah melabeli kucing domestik ke database nasional sebagai "spesies asing invasif". Langkah itu memicu protes dari pecinta hewan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Felis catus, nama ilmiah untuk kucing rumahan biasa, telah ditambahkan ke database awal bulan ini. Seperti dikutip The Independent pada Selasa, 27 Juli 2022, basis data itu sudah memiliki 1.786 spesies lain yang terdaftar tanpa keberatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam mendukung keputusan itu, Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia menerbitkan posting blog di situs webnya yang membahas "kontroversi" dan kerusakan yang disebabkan kucing terhadap burung dan satwa liar lainnya.

Institut tersebut mencatat bahwa domestikasi kucing sekitar 10.000 tahun lalu di tempat lahirnya, yakni peradaban besar Timur Tengah kuno, membuat spesies ini asing bagi Eropa dari sudut pandang ilmiah yang ketat.

Lembaga itu sendiri mengklaim menentang segala kekejaman terhadap hewan. Mereka juga berpendapat bahwa klasifikasinya sejalan dengan pedoman Uni Eropa.

Wojciech Solarz, seorang ahli biologi di institut tersebut, mengatakan dia tidak siap untuk reaksi dari publik. Namun dia percaya bahwa keributan itu mungkin datang dari beberapa laporan media yang menciptakan kesan palsu bahwa institutnya menyerukan agar kucing liar dan kucing lain harus menjalani euthanasia.

Terlepas dari kontroversi tersebut, keputusan lembaga itu adalah bagian dari konsensus ilmiah yang berkembang bahwa kucing domestik memiliki dampak berbahaya pada keanekaragaman hayati. Mengingat jumlah burung dan mamalia yang mereka buru dan bunuh.

Kriteria untuk memasukkan kucing di antara spesies asing invasif, “100 persen dipenuhi oleh kucing”, kata Solarz.

Dalam segmen televisi yang ditayangkan oleh penyiar independen TVN pada pekan lalu, ahli biologi berhadapan dengan seorang dokter hewan yang menantang kesimpulannya tentang bahaya yang ditimbulkan kucing terhadap satwa liar.

Dorota Suminska, penulis buku The Happy Cat, menyoroti penyebab lain menyusutnya keanekaragaman hayati, termasuk polusi dan rusaknya bangunan kota yang dapat mengancam burung.

“Tanyakan apakah manusia ada dalam daftar spesies asing non-invasif,” kata Suminska, dengan alasan bahwa kucing terlalu banyak disalahkan.

Solarz berpendapat bahwa kucing membunuh sekitar 140 juta burung di Polandia setiap tahun. Lembaga tersebut juga menekankan bahwa semua yang direkomendasikan adalah pemilik kucing untuk membatasi waktu yang dihabiskan hewan peliharaan mereka di luar rumah selama musim kawin burung.

"Saya punya anjing, tapi saya tidak membenci kucing," kata Solarz.

THE INDEPENDENT

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus