Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi India menggeledah kantor portal berita dan rumah jurnalis serta penulis yang terkait dengan kantor tersebut, Selasa, 3 Oktober 2023, sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pendanaan asing ilegal untuk perusahaan media tersebut, kata dua pejabat pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Laptop dan ponsel disita sebagai bagian dari penyelidikan terhadap perusahaan media NewsClick, kata para pejabat dan beberapa jurnalis India.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Tim investigasi khusus melancarkan operasi pencarian untuk mengidentifikasi semua individu yang mungkin mendapatkan dana dari luar negeri untuk menjalankan grup media dengan agenda utama menyebarkan propaganda asing,” kata seorang pejabat di kementerian dalam negeri yang mengawasi penggerebekan yang dilakukan oleh Kepolisian Delhi.
Penggerebekan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan Direktorat Penegakan Hukum, badan kejahatan keuangan India, atas dugaan pencucian uang yang dilakukan oleh NewsClick, kata pejabat tersebut.
Pejabat kementerian lainnya mengatakan penggerebekan dilakukan di lebih dari selusin rumah jurnalis dan beberapa penulis lain yang terkait dengan NewsClick.
“Kami belum menangkap siapa pun dan operasi pencarian masih berlangsung,” kata pejabat kedua.
Kedua pejabat tersebut menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media. Seorang juru bicara Kepolisian Delhi mengatakan dia tidak dalam “posisi untuk berkomentar, sampai sekarang”.
Pejabat NewsClick tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Di situs webnya disebutkan bahwa mereka adalah organisasi media independen yang diluncurkan pada tahun 2009 yang didedikasikan untuk meliput berita dari India dan negara lain dengan fokus pada “gerakan progresif”.
Para pejabat mengatakan penyelidikan dimulai setelah laporan New York Times pada Agustus menyebut NewsClick sebagai bagian dari jaringan global yang menerima dana dari miliarder Amerika Neville Roy Singham, yang diduga untuk menerbitkan propaganda Cina.
Pendiri NewsClick, Prabir Purkayastha, mengatakan pada saat itu bahwa tuduhan tersebut bukanlah hal baru dan organisasinya akan menanggapinya di pengadilan.
The Press Club of India mengatakan mereka sangat prihatin dengan penggeledahan itu.
India merosot ke peringkat 150 dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia, peringkat tahunan organisasi nirlaba Reporters Without Borders, dari peringkat 140 pada tahun lalu, yang merupakan peringkat terendah dalam sejarah.
Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi menolak temuan kelompok tersebut, mempertanyakan metodologinya, dan mengatakan India memiliki pers yang aktif dan bebas.
REUTERS
Pilihan Editor: Singapura Sita Aset Senilai Rp 31 T dalam Kasus Pencucian Uang