Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sydney – Polisi Australia menangkap dua perempuan yang melakukan perusakan patung Kapten James Cook pada Ahad, 14 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cook merupakan penjelajah asal Inggris, yang memimpin kapal pertama dari Barat dan mencapai pantai timur Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kedua perempuan ditemukan dengan tas berisi sejumlah kaleng cat semprot,” kata polisi Sydney dalam penjelasannya seperti dilansir Reuters pada Ahad, 14 Juni 2020.
Polisi mendapat informasi telah terjadi pencoretan patung Cook di taman Hyde Park di distrik pusat Sydney setelah pukul empat pagi.
Kedua perempuan tidak mendapat hak uang jaminan. Keduanya juga dikenakan tuntutan perusakan properti.
Pada Ahad pagi, petugas kebersihan telah mengelap patung Cook dari coretan grafiti.
Australia dilanda aksi demonstrasi besar-besaran sejak dua pekan terakhir dengan tema Black Lives Matter.
Demonstrasi ini memprotes sikap rasisme yang terjadi di negara Barat terkait tewasnya pria kulit hitam George Floyd.
Dia tewas setelah ditangkap polisi kulit putih di Minneapolis pada 25 Mei 2020 dengan tuduhan membeli rokok menggunakan uang palsu.
Demonstran juga mendesak sejumlah peninggalan dan patung dari tokoh kulit putih yang mendukung kolonialisme dan rasisme agar diturunkan.
Sejumlah patung telah diturunkan atas desakan publik seperti patung Cecil Rhodes di Inggris, Christopher Columbus di AS dan Raja Leopold II di Belgia.
Patung Komandan John Hamilton di Inggris dan Selandia baru serta beberapa tokoh lainnya juga diminta agar turunkan.
Di Selandia Baru, ribuan demonstran turun ke jalan di Auckland dan Wellington meneriakkan slogan ‘Saya tidak bisa bernapas’.
Ini merupakan kata-kata terakhir George Floyd, yang terekam kamera saat lehernya ditindih polisi kulit putih yang menangkapnya.