Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menanyakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengenai langkah konkret yang dapat dilakukan oleh AS dalam menanggapi konflik yang terus berlangsung di Palestina akibat serangan Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertanyaan itu disampaikan Presiden Prabowo kepada Blinken saat menghadiri undangan makan malam bersama yang digelar di American Foreign Service Association, Washington DC, pada Senin, seperti diikuti dalam jaringan (daring) akun YouTube Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis 14 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bagaimana dengan Palestina? Apakah Anda bisa melakukan sesuatu?" tanya Presiden Prabowo seraya menepuk bahu Blinken saat keduanya saling bertukar obrolan usai santap malam tersebut.
Merespons pertanyaan itu, Blinken menyebut bahwa AS sedang bekerja sangat keras untuk penanganan konflik itu.
"Kami bekerja dengan sangat keras, saya bekerja keras untuk itu...," kata Blinken.
Momen jamuan makan malam tersebut juga diunggah Presiden Prabowo di akun Instagram pribadi @prabowo.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berkomitmen bahwa kemerdekaan Palestina menjadi bagian dari solusi dua negara (two state solution) guna mengakhiri konflik kemanusiaan di Gaza.
Komitmen itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto yang diterbitkan oleh Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa waktu setempat.
"Kedua pemimpin tetap berkomitmen pada negara Palestina yang layak dan merdeka, serta masalah keamanan Israel sebagai bagian dari solusi dua negara," demikian tertulis dalam pernyataan Gedung Putih yang dilansir di Jakarta, Rabu.
Sebuah laporan baru yang dirilis pada hari Rabu oleh Komite Khusus PBB yang menyelidiki praktik Israel di Gaza menemukan bahwa tindakan militer Israel konsisten dengan karakteristik genosida.
Israel melanjutkan serangan dahsyatnya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Serangan gencar tersebut telah menewaskan lebih dari 43.700 warga Palestina, dan melukai sekitar 103.000 orang, menjadikan daerah kantong itu hampir tidak dapat dihuni.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.
Pilihan Editor: Prabowo Bertemu Menhan Lloyd Austin di AS, Bahas Masalah Ini
ANTARA