Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Vladimir Putin tertangkap kamera membawa Cheget, tas rudal nuklir Rusia dalam lawatan ke Cina termasuk pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping.
Tak hanya Presiden Rusia Putin, ternyata Presiden Amerika Serikat memiliki tas nuklir serupa yang diberi nama Nuclear Football. Berikut seluk-beluk Nuclear Football.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari indianexpress.com, terma “football” diambil dari misi Dropkick pada 1962 yang namanya diambil dari tim futbol Amerika Serikat. Nuclear Football dimulai pada era Presiden John F Kennedy. Kennedy menyiapkan tas tersebut sebagai salah satu strategi dan sarana antisipasi perang dingin melawan Rusia. Nuclear Football terbungkus tas berwarna hitam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak saat itu, setiap Presiden AS bertanggung jawab atas Nuclear Football. Meskipun koper tersebut biasanya dilindungi dengan keamanan yang kuat, terjadi insiden di mana kode (yang memungkinkan akses ke semua fitur koper) atau koper itu sendiri sementara hilang atau terlupakan.
Sebagai contoh, mantan Presiden AS Bill Clinton dengan tidak sengaja meninggalkan koper itu setelah buru-buru meninggalkan sebuah pertemuan, Ronald Reagan kehilangan kode tersebut saat jatuh dari sepatunya setelah ditembak, dan Jimmy Carter lupa kode tersebut dalam jasnya setelah mengirimnya ke tukang cuci
Menurut Yayasan Warisan Atom, dalam koper tersebut terdapat informasi mengenai opsi balasan, sebuah buku yang mencantumkan lokasi-lokasi yang bersifat rahasia, dan sebuah kartu dengan kode otentikasi berukuran tiga kali lima inci yang disebut "biskuit".
Dengan bantuan koper ini, Presiden Amerika Serikat dapat memberikan izin untuk serangan nuklir, yang kemudian akan dijalankan oleh militer. Selain itu, Wakil Presiden Amerika Serikat juga memiliki koper yang disiapkan di dekatnya, untuk situasi presiden mengalami kejadian tak diinginkan ataupun meninggal dunia.
Cara Kerja Nuclear Football
Dikutip dari sporcle.com, koper tersebut dirancang khusus untuk Presiden AS dan hanya dapat diaktifkan sepenuhnya menggunakan kode tertentu yang diberikan kepada mereka. Dalam keadaan darurat, Presiden akan mengirimkan sinyal perintah kepada militer. Ini akan memungkinkan komunikasi dengan Pusat Komando Militer Nasional di Pentagon untuk menentukan apakah perintah tersebut akan diproses. Jika ya, Presiden perlu memasukkan kode uniknya untuk mengonfirmasi identitasnya.
Dengan "proses dua orang", perintah harus dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat untuk memastikan identitas Presiden dan memungkinkan kelanjutan proses. Meskipun dia tidak memiliki kekuasaan dan harus mematuhi pilihan yang dibuat, Menteri Pertahanan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Presiden yang membuka koper tersebut.
Proses tersebut tidak berjalan secara otomatis, sehingga tidak ada alasan untuk khawatir tentang tindakan yang muncul akibat keputusan impulsif atau kecenderungan satu orang.
Ketika Presiden AS memutuskan bahwa saatnya untuk mengambil tindakan militer, militer melakukan evaluasi menyeluruh terhadap situasi dan berkomunikasi dengan pihak lain untuk menentukan keputusan yang paling sesuai. Mereka tidak hanya mengikuti perintah, termasuk dari Nuclear Football mengaktifkan rudal nuklir, tanpa melakukan evaluasi situasi yang ada.
ANANDA RIDHO SULISTYA | MELYNDA DWI PUSPITA | REUTERS
Pilihan editor: Kim Jong Un Gelar Parade Militer Malam Nanti, Pamerkan Rudal Nuklir Terbaru