Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pria Sepuh asal Jepang Buka Kafe Gratis di Ukraina, Begini Kisahnya

Fuminori Tsuchiko, pria sepuh asal Jepang, membua kafe gratis bagi penduduk Kota Kharkiv, Ukraina yang mengalami invasi Rusia

28 April 2023 | 12.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Fuminori Tsuchiko, relawan kemanusiaan berusia 75 tahun dari Jepang, membagikan makanan gratis kepada orang-orang di kafenya, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kharkiv, Ukraina 24 April 2023. REUTERS/Viktoriia Yakymenko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Fuminori Tsuchiko tiba di Kota Kharkiv di Ukraina timur pada tahun lalu, dia mengatakan ingin melakukan apa saja untuk membantu orang-orang setelah invasi Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tergerak oleh penderitaan penduduk Kharkiv yang terpaksa berlindung di stasiun kereta bawah tanah akibat serangan Rusia, warga negara Jepang berusia 75 tahun dari Tokyo itu memutuskan untuk tetap tinggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama berbulan-bulan, katanya, dia tinggal di stasiun metro dan bekerja sebagai sukarelawan membagikan makanan di kereta bawah tanah.

Dia dan seorang warga Ukraina yang dia temui di stasiun, kini telah membuka kafe gratis di lingkungan Saltivka Kharkiv. Makanan gratis ini menurut Tsuchiko berasal dari sumbangan yang diberikan oleh warga Jepang melalui media sosial.

"Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember - (selama) tujuh bulan saya tinggal di metro bawah tanah. Saya tidur dan makan bersama (dengan) banyak, banyak orang Ukraina," kata Tsuchiko kepada Reuters, Jumat 28 April 2023.

FuMi Caffe melayani sekitar 500 orang sehari, katanya.

Tsuchiko mengatakan mengunjungi Ukraina sebagai turis pada Februari 2022, ketika kedutaan Jepang mendesaknya untuk pergi saat Rusia bersiap untuk menyerang. Dia pergi ke ibu kota Polandia, Warsawa, tetapi mengatakan dia kembali dua bulan kemudian.

Seorang pengunjung kafe, Anna Tovstopyatova, mengatakan dia datang untuk memberikan sumbangan. "Senang sekali ada orang yang begitu tulus dengan hati dan jiwa terbuka, yang mengorbankan hidup dan waktu mereka untuk membantu dan memberi harapan," kata Tovstopyatova.

Kharkiv menahan pasukan Rusia dan pasukan Ukraina kemudian mendorong pasukan Rusia kembali ke perbatasan. Meskipun mundur, serangan Rusia di kota terus berlanjut.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus