Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah berpidato pada Jumat, 3 November 2023 untuk pertama kalinya sejak perang Israel-Palestina bulan lalu, yang menyeret keterlibatan milisi di Lebanon Selatan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya, milisi Hizbullah menyerang 19 koordinat Israel secara serentak di sepanjang perbatasan. Serangan tersebut membuat Israel bergerak untuk merespons. Kelompok bersenjata asal Lebanon itu mengatakan pihaknya menargetkan posisi militer di sepanjang perbatasan secara bersamaan pada Kamis, 2 November 2023. Milisi pimpinan Hassan Nasrallah tersebut menyerang Israel dengan tembakan artileri dan peluru kendali.
Profil Hassan Nasrallah
Hassan Nasrallah lahir dengan nama Sayed Hassan Nasrullah. Dilansir dari cfr.org, Lahir pada tahun 1960 di lingkungan Bourj Hammoud, East Beirut. Nasrallah merupakan anak tertua dari sembilan anak, ia bercita-cita untuk menjadi pemuka agama sejak usia muda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada tahun 1975, ketika perang saudara meletus di Lebanon, keluarga Nasrallah pindah ke rumah leluhurnya di desa Lebanon selatan, Bassouriyeh. Sambil menghadiri ibadah di kota terdekat, Tyre, Nasrallah menarik perhatian salah satu ulama, yang mendorongnya untuk mengejar pendidikan teologisnya di luar negeri. Tahun berikutnya, setelah menyelesaikan sekolah menengah, Nasrallah pergi belajar di sebuah seminari di Najaf, Irak. Di sana ia pertama kali bertemu dengan Musawi.
Pada tahun 1978, Irak mengusir ratusan mahasiswa dari Lebanon Imbasnya, Nasrallah dan Musawi terpaksa kembali ke Lebanon. Di Lebanon, Musawi mendirikan sebuah sekolah agama dan Nasrallah menjadi murid sekaligus guru yang mengajar.
Setelah empat tahun, pada 1982 dilansir dari aljazeera.com, Nasrallah mengikuti jejak Musawi untuk ikut dalam organisasi bernama Hizbullah setelah invasi dari Israel. Iran ada di balik Hizbullah hingga saat ini.
Pada tahun 1992, militer Israel membunuh Musawi beserta istri dan tiga anaknya. Nasrallah, atas permintaan Ayatollah Ali Khamenei dari Iran, mengambil alih kepemimpinan Hizbullah. Setelah di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah semakin serius untuk melawan Israel di daerah Lebanon Selatan. Semangat Nasrallah semakin berkobar ketika anaknya dibunuh oleh militer Israel pada 1996.
Kegigihan Nasrallah di dalam Hizbullah membuat militer Israel menarik pasukannya dari Lebanon Selatan pada tahun 2000. Setelah itu, Nasrallah memimpin tukar guling antara tahanan Israel dan Hizbullah. Pada Januari 2004, Nasrallah mengatur kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel, yang memungkinkan pembebasan lebih dari empat ratus tahanan Palestina, Lebanon, dan tahanan Arab lainnya.
Dikutip dari cfr.org, mundurnya militer Israel membuat popularitas Nasrallah melonjak, baik di Lebanon maupun di tanah Arab. Meskipun Hizbullah telah memiliki kursi di parlemen Lebanon sejak awal 1990-an, penghargaan baru ini memberikan Nasrallah modal politik yang lebih besar.
Nasrallah tak luput dari incaran militer Israel. Ia adalah salah satu daftar puncak di militer Israel untuk dibunuh. Pada 14 Juli 2006, pesawat tempur Israel menghancurkan rumah dan kantor Nasrallah. Pada Oktober 2007, ada rumor bahwa Hassan Nasrallah diracun oleh Israel, tetapi berhasil selamat.
AL JAZEERA | CFR
Pilihan editor: Kata Relawan WNI di Gaza Obat-obatan Minim, Warga Antre Berjam-jam untuk Roti