Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Profil Nepal, Negara dengan Penduduk IQ Terendah di Dunia

Nepal adalah negara dengan tingkat IQ terendah di dunia menurut World Population Review. Berikut profil negara tersebut.

13 Mei 2023 | 13.20 WIB

Seorang wanita Tibet mengenakan pakaian tradisional tampil dalam acara yang diselenggarakan untuk menandai "Losar" atau Tahun Baru Tibet di Kathmandu, Nepal 23 Februari 2023. REUTERS/Navesh Chitrakar
Perbesar
Seorang wanita Tibet mengenakan pakaian tradisional tampil dalam acara yang diselenggarakan untuk menandai "Losar" atau Tahun Baru Tibet di Kathmandu, Nepal 23 Februari 2023. REUTERS/Navesh Chitrakar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Intelligence Quotient alias IQ merupakan ukuran tingkatan kecerdasan manusia. Semakin tinggi skor IQ menandakan semakin cerdas orang tersebut. Sebaliknya, jika skor IQ berada di bawah 70, itu artinya tingkat kecerdasan tergolong rendah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Skor IQ juga biasanya mencerminkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia dalam suatu wilayah. Negara dengan rata-rata skor IQ lebih rendah biasanya lebih miskin dan kurang berkembang, khususnya di bidang pendidikan, dibandingkan dengan negara dengan skor IQ lebih tinggi. Meski begitu, kecerdasan seseorang sejatinya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari pendidikan hingga genetika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari World Population Review, Nepal adalah negara dengan IQ rata-rata terendah di dunia. Nepal adalah sebuah negara di Asia Selatan yang dikenal dengan pemandangan pegunungannya yang menakjubkan serta warisan budayanya yang kaya.

Namun, penduduk Nepal juga dikenal memiliki IQ rata-rata terendah di dunia, yaitu 42,99. Rendahnya IQ penduduk Nepal dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk akses pendidikan yang terbatas dan kemiskinan yang meluas. Lalu, seperti apa profil dari Nepal?

Profil Nepal

Nepal terletak di antara Cina dan India di Asia Selatan. Negara ini sedikit lebih besar dari negara bagian Arkansas. Nepal memiliki perubahan ketinggian terbesar dari lokasi mana pun di Bumi. Tanah rendah berada pada ketinggian permukaan laut dan pegunungan Himalaya adalah yang tertinggi di dunia. Gunung Everest mencapai 29.035 kaki atau 8.850 meter di atas permukaan laut dan merupakan puncak tertinggi di dunia.

Himalaya terbentuk 10-15 juta tahun yang lalu ketika India bertabrakan dengan benua Asia dan mendorong tanah ke pegunungan tinggi. Delapan dari sepuluh puncak gunung tertinggi di dunia berada di Nepal.

Kehidupan masyarakat Nepal

Kebanyakan orang Nepal mempraktikkan Hinduisme, tetapi beberapa orang mempraktikkan baik Hinduisme maupun Buddha. Sistem kasta telah dilarang oleh pemerintah tetapi masih merupakan struktur sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Orang Nepal terdiri dari empat kelompok utama: kasta Hindu, Bhotes, suku gunung, dan Newar. Orang Hindu awalnya berasal dari India dan terus mengikuti sistem kasta. Orang gunung termasuk Sherpa dan suku lainnya.

Sherpa lahir di pegunungan dengan ketinggian di atas 12.000 kaki (3.658 meter) dan dikenal karena kemampuan mereka dalam memandu wisatawan dalam pendakian dengan ketinggian tinggi. Mereka mengajarkan kepada pengunjung tentang budaya Sherpa dan cinta Buddha terhadap tanah.

Bhotes tinggal di pegunungan di utara dan berasal dari Tibet. Newar adalah penduduk asli Lembah Kathmandu.

Kebanyakan orang Nepal tinggal di wilayah tengah berbukit yang mencakup Lembah Kathmandu, dan di dataran selatan yang dikenal sebagai Terai. Sungai Ganges membanjiri daerah ini dan membuat tanah sangat subur untuk bercocok tanam. Sekitar 10 persen tinggal di pegunungan dengan ketinggian di atas 10.000 kaki atau 3.048 meter di atas permukaan laut dan menjadi pedagang, petani, dan penggembala.

Kekayaan alam Nepal

Masyarakat Nepal mengandalkan pohon untuk kebutuhan energi mereka. Hutan dengan cepat ditebang dan digunakan sebagai kayu bakar untuk pemanasan dan memasak. Tanah menjadi rapuh dan erosi ketika pohon-pohon tersebut telah ditebang.

Spesies binatang juga menjadi punah karena pertumbuhan populasi dan deforestasi. Harimau benggala, badak satu tanduk asia, macan salju, dan lumba-lumba air tawar Ganges semuanya termasuk binatang yang terancam punah. Banyak wisatawan yang datang ke Nepal untuk melihat satwa liar yang eksotis, sehingga ekonomi Nepal bergantung pada perlindungan binatang-binatang ini dari kepunahan.

Yeti atau Manusia Salju dianggap nyata dan hidup di pegunungan Nepal. Tidak ada bukti yang dapat membuktikan keberadaan yeti, tetapi beberapa penjelajah mengklaim telah melihat jejak kaki yeti. Namun, belum ada yang berhasil menemukannya sehingga misteri ini tetap berlanjut.

RIZKI DEWI AYU | VIVIA AGARTA FEBRIANTI | NAUFAL RIDHWAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus