Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Provinsi Kaluga, Rusia, Vladislav Shapsha menemui sejumlah penguasa dari Indonesia dan Rusia. Kehadirannya itu ditujukan untuk membuka kerja sama antara Kaluga dan Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Provinsi kami adalah provinsi yang sukses karena perekonomian kami berkembang cepat," kata Shapsha saat menggelar konferensi pers di The Plaza Office Tower, Jakarta Pusat pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shapsa menuturkan Kaluga memiliki sejumlah kemiripan dari segi komoditas dengan Indonesia. Kaluga juga mempunyai industri mobil lokal, hasil pertanian, hingga obat-obatan. Populasi Kaluga lebih dari satu juta jiwa. "Tetapi, kami cukup banyak memproduksi pangan untuk keperluan sendiri maupun untuk ekspor," ujarnya.
Shapsha juga menawarkan kerja sama di bidang pendidikan. Kaluga memiliki perguruan tinggi, termasuk di bidang arsitektur dan nuklir.
Shapsha mengakui saat ini kerja sama antara Kaluga dan Indonesia belum cukup besar. Namun, dia berharap agar kerja sama itu dapat terus ditingkatkan.
Tak sampai di situ, Shapsha juga mengapresiasi antusiasme para pemangku kepentingan yang mendukung kerja sama ini. Dia mendorong kerja sama Indonesia-Rusia bisa semakin baik.
Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, menyebut kunjungan gubernur Kaluga ini menjadi menjadi yang pertama kali usai pandemi.
"Tentu saja ini bisa dikatakan perkenalan pertama, tapi kami bisa melihat potensi dan kemampuan besar dari Kaluga dan Indonesia," tuturnya.
Tolchenov juga turut menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama antara Kaluga dan Indonesia. Rusia menaruh perhatian terhadap hubungan ekonomi Indonesia-Rusia, di mana kerja sama kedua negara didasarkan pada kesepakatan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juli lalu.
"Pelaksanaan konkret kesepakatan tersebut dibuat oleh para pengusaha, termasuk sektor swasta dari kedua negara," ucap Tolchenov.
Pilihan editor: Jepang Diselimuti Ketidakpastian Usai Pemilu
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini