Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pukulan "wanita besi"

Kemenangan partai konservatif dalam pemilu 10 juni 1983. margaret thatcher mendapat perpanjangan mandat sebagai perdana menteri. (ln)

18 Juni 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PESTA kemenangan Partai Konservatif Inggris baru akan diselenggarakan Kamis depan. Tapi suasana suka cita sudah terlihat di mana-mana begitu hasil pemungutan suara diumumkan, akhir minggu lalu. Margaret Thatcher, bintang Partai Konservatif, selepas mendapat perpanjangan mandat sebagai perdana menteri tampak tak pongah. Ia tetap tampil dengan dandanan biasa. Perubahan hanya pada perhiasan. Kalau selama ini ia mengenakan sepasang kalung mutiara sebagai perhiasan, pada hari perhitungan suara, 10 Juni, ia menyematkan sebuah bros berlian pada blusnya yang berwarna terang. Kepada massa yang mengelu-elukannya, Thatcher, ahli kimia dan bekas konsultan hukum pajak, berjanji dalam masa jabatannya yang kedua akan memperhatikan masalah pengangguran dan perbaikan ekonomi -- yang jadi tema utama kampanyenya. Kemenangan Partai Konservatif kali ini tercatat sebagai kemenangan terbesar dalam sejarah Pemilu di Inggris selama empat dekade terakhir. Dan sekaligus mengukuhkan Margaret Thatcher sebagai tokoh terbesar dalam panorama politik Inggris setelah PM Winston Churchill. Data penghitungan memperlihatkan urutan kontestan utama pemilu Inggris sebagai berikut: Partai Konservatif memperoleh 397 kursi (sebelumnya 334 kursi), Partai Buruh beroleh 209 kursi (239). Sisanya dibagi-bagi antara Liberal 17 kursi (13), Sosial Demokrat 6 kursi (29), Skotlandia 2 kursi (2), dan Wales 2 kursi (2). Kemenangan Thatcher juga dielu-elukan pemimpin konservatif di seantero dunia. Presiden Ronald Reagan langsung mengangkat telepon dan menyampaikan ucapan selamat secara pribadi kepada Thatcher. Bahkan ia secara guyon minta sang nyonya jadi manajer kampanyenya dalam Pemilu AS 1984. Akan Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl memandang kemenangan ini sebagai "bukti kekuatan Masyarakat Eropa dan NATO". Di Paris, para pejabat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang sedang berkumpul menyebut kemenangan itu sebagai "dukungan bagi keutuhan (NATO) dalam saat yang gawat". Nada lega juga keluar dari diplomat Masyarakat Eropa di Brussels. Bahkan Perdana Menteri Jepang Yosuhiro Nakasone pun ikut bersenang hati. "Rakyat Inggris memang sudah ogah sosialisme," ujar Nakasone. Itikad Thatcher membendung kekuatan sosialis memang tidak perlu diragukan. Segera setelah terpilih untuk masa jabatannya yang pertama, Mei 1979, anak pemilik toko itu sudah mencanangkan niatnya "meletakkan dasar untuk melancarkan perang suci melawan sosialisme". Kremlin langsung menjuluki wanita bermata biru dan berambut pirang ini: "Wanita Besi". Kemenangan Thatcher kali ini pun langsung merupakan isyarat buruk bagi Moskow. AS menjadi semakin mantap menempatkan 572 rudal di Eropa -- 160 di antaranya di Inggris. Beberapa pejabat AS secara pribadi memandang kemenangan Thatcher sebagai "dukungan yang menjamin keamanan dan kebijaksanaan pertahanan Eropa". Tapi di dalam negeri, terutama di lapangan ekonomi, Thatcher justru diuji. Inflasi masih mengkhawatirkan. Angka pengangguran mengambang di sekitar 3 juta. Bahkan dalam kampanye lalu, situasi buruk ekonomi itu sempat dijadikan senjata utama mengejek pemerintahan Partai Konservatif oleh Ketua Partai Buruh Michael Foot. Laju inflasi dan angka pengangguran itu tidak terlalu meresahkan Thatcher. Ia optimistis bisa memperbaiki. Selama empat tahun memerintah, ia berhasil menekan inflasi dari 21,9% menjadi 4,6%. Jumlah pengangguran juga menurun -- cuma tipis. Sampai masa kampanye lalu, angka pengangguran diperkirakan 3,17 juta atau 13,3% dari seluruh angkatan kerja di Inggris. Tentang perbaikan ekonomi ini, empat tahun lalu, Thatcher pernah mengatakan, "dibutuhkan dua kali masa jabatan untuk melempangkan jalan ekonomi, politik, dan sosial Britania Raya". Kini harapan Thatcher itu sudah kesampaian. Tinggal hasilnya. Penjualan lebih banyak perusahaan negara kepada swasta merupakan salah satu tindakan ekonomi yang akan ditempuh Thatcher di masa datang. Dalam daftar perusahaan yang akan dijual itu terdapat British Airways, British Leyland, galangan kapal, pabrik baja, perusahaan telepon, dan sejumlah pabrik lainnya. Selain itu ia juga akan memperketat anggaran belanja negara. Sejak 1979 anggaran ini meningkat 5% -- angka nyatanya tak diungkapkan. Penghematan diperkirakan akan menyabet pula nasib pegawai negeri. Thatcher tidak suka pada birokrasi yang longgar. Selama ini ia sudah menyusutkan ribuan pegawai negeri. Jumlah pengangguran yang bertambah akibat tindakan ini diharapkannya bisa ditolong oleh terbukanya lapangan kerja dari sektor swasta yang kini makin digalakkan. Sektor pelayanan masyarakat juga akan mendapat perhatian. Pelayanan kesehatan akan lebih dititikberatkan pada pengeluaran perorangan. Tetapi Thatcher membantah tuduhan golongan kiri bahwa dia akan menghapuskan sama sekali pelayanan kesehatan pemerintah. "Kini terdapat 5.000 dokter lebih banyak ketimbang pada saat saya mula memerintah," katanya. Penduduk Inggris pun akan dirangsang untuk berwiraswasta. Terutama membuka cabang usaha baru. Thatcher bahkan mengundang perusahaan bis swasta untuk berkompetisi dengan sistem lalu lintas kereta api dan trem yang dikuasai pemerintah. Pembenahan kehidupan keluarga juga akan diprioritaskan Thatcher. Ia ingin mempertahankan keluarga tradisional, dan memerangi apa yang dinamakan Partai Konservatif "polusi moral". Thatcher diduga bakal menetapkan peraturan pajak yang mendorong kaum wanita lebih suka tinggal di rumah ketimbang bekerja. Di lapangan pendidikan, sasaran Thatcher adalah usaha praktis dalam menciptakan tenaga siap pakai. Sekolah swasta akan digalakkan. Partai Konservatif berjanji menitikberatkan pendidikan perguruan tinggi pada bidang sains dan teknologi. Jurusan "kesenian" akan dikurangi. Untuk mengunggulkan program yang ketat ini sudah tentu Thatcher memerlukan para pembantu yang kuat. Dan langkah ke arah itu sudah diayunkannya dengan merombak kabinet, Ahad lalu. Menteri-menteri dengan "konservatisme terlalu lunak" digantinya dengan yang lebih beringas. Sir Geoffrey Howe maJu sebagau menlu menggantikan Francis Pym. Howe sebelumnya menteri keuangan. Kedudukannya digantikan Nigel Lawson yang sebelumnya menteri energi. Cecil Parkinson diangkat sebagai menteri perdagangan dan industri, sementara kursi menteri perburuhan tetap diserahkan pada Norman Tebitt yang sudah kesohor keras menghadapi serikat buruh. Susunan kabinet baru ini memang mencerminkan garis yang lebih keras. Tapi Thatcher, 58 tahun, ibu dari sepasang anak kembar, mengelak disebut "ekstrem kanan". "Selama empat tahun terakhir ini saya bukan seorang ekstrem," katanya. "Sekarang pun tidak". Kendati demikian Michael Foot, 69 tahun, yang akan berhenti memimpin Partai Buruh Oktober depan, tetap memandang kemenangan Margaret Thatcher dan Partai Konservatif sebagai "tragedi bagi Inggris". Ia tak menjelaskan apa maksudnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus