Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Putin Dibuat Kartun Badut oleh Media Swiss, Rusia Geram dan Mengancam

Karikatur badut bergambar Presiden Vladimir Putin oleh media Swiss membuat geram Rusia. Mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

18 Juli 2022 | 20.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, 30 Juni 2022. ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Rusia di Swiss mengancam akan menyeret sebuah surat kabar Swiss ke ranah hukum. Media tersebut sebelumnya menerbitkan karikatur Presiden Vladimir Putin yang mengenakan hidung badut dan garis-garis pelangi di wajahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sebuah surat yang diposting ke situs webnya pada hari Sabtu, Kedutaan Rusia mengutuk surat kabar Neue Zürcher Zeitung karena menerbitkan gambar Putin dalam artikel 9 Juli 2022. Gambar tersebut dimuat dalam artikel berjudul “Antara Superheroes and Villains: The Power of Memes in the Ukraine War,” tentang peran meme dan pesan digital dalam invasi Rusia ke Ukrain

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Artikel itu menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky digambarkan dalam setelan mirip Captain America dengan warna dan simbol Ukraina. Sedangkan Putin di sebelahnya dengan hidung badut dan pelangi.

Neue Zürcher Zeitung berargumen bahwa penggunaan pelangi bertentangan dengan kepercayaan Ortodoks Rusia yang merupakan agama Putin. “Jika kita berbicara tentang badut, akan jauh lebih tepat untuk menyentuh topik ini dalam konteks masa lalu mantan komedian Ukraina V. Zelensky,” kata kedutaan dalam suratnya.

"Kami percaya bahwa kebebasan berekspresi sama sekali tidak kompatibel dengan kebebasan untuk menyebarkan penghinaan dan kebohongan," menurut Kedutaan Besar Rusia seperti dikutip oleh outlet berita Swiss, Swissinfo. Media Swiss itu menyatakan foto Putin awalnya diposting di Twitter.

Rusia juga mengambil pengecualian untuk warna pelangi yang terkait dengan Putin karena hubungannya yang jelas dengan komunitas LGBTQ. Kedutaan mengatakan Putin adalah orang Ortodoks yang sangat religius dan menganjurkan pelestarian nilai-nilai tradisional Kristen dalam masyarakat Rusia. Menurut Washington Post, Putin jelas bukan penggemar komunitas LGBT.

Baca: Putin ke Teheran Bahas Suriah, AS Khawatir Iran Dukung Invasi Rusia ke Ukraina

NY POST

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus