Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ferdinand Marcos Jr., putra dari diktator FIlipina Ferdinand Marcos Sr. mengucap sumpah jabatan sebagai presiden Filipina yang baru pada Kamis, 30 Juni 2022. Terpilihnya Marcos sebagai presiden dinilai salah satu kebangkitan politik terbesar dalam sejarah, namun kritikus tidak bisa mengesampingkan citra keluarganya.

Bonifacio Ilagan, 70 tahun, seorang aktivis, tidak percaya dengan kemenangan Marcos. Ilagan sempat ditahan dan disiksa dengan kejam oleh tentara kontra-pemberontakan selama pemerintahan Marcos Sr.
Bongbong sapaan akrab Marcos Jr, menolak mengakui atau meminta maaf atas pelanggaran HAM besar-besaran dan penjarahan di bawah pemerintahan ayahnya dulu.
Selama kampanye, ia dan Sara Duterte menghindari isu-isu kontroversial dan fokus pada seruan untuk persatuan nasional, meskipun kepresidenan ayah mereka membuka beberapa perpecahan paling bergejolak dalam sejarah negara itu. Marcos Jr. meminta warga jangan menilainya dari rekam-jejak masa lalu sang ayah.
Pada pekan lalu, Marcos Jr. mengumumkan setelah resmi menjabat sebagai presiden, dia akan merangkap jabatan sebagai menteri pertanian sementara agar bisa mempersiapkan kemungkinan keadaan darurat pasokan makanan. “Saya pikir masalahnya cukup parah. Saya telah meminta penasihat utama untuk bersiap menghadapi situasi darurat, terutama dalam hal pasokan makanan," katanya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini