Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengunjungi Gereja Katedral Koptik Ortodoks di Cairo sebagai rangkaian kunjungannya ke Mesir selama 3 hari, 4-7 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bin Salman, 32 tahun, menjadi pejabat tinggi Arab Saudi pertama yang berkunjung ke gereja bersejarah itu. Kunjungan putra pangeran Saudi itu dinilai sebagai sinyal keterbukaan oleh para pemimpin negara Arab.
Baca: Arab Saudi - Mesir Kerja Sama Investasi Rp 142 Triliun di Sinai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemimpin Gereja Koptik Ortodks di distrik Abbasiya, Cairo, Tawadros II menyambut kunjungan Bin Salman pada hari Minggu malam, 4 Maret 2018. Selama sekitar 20 menit keduanya berdiskusi.Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi berbicara dalam acara malam natal koptik yang dipimpin paus Tawadros II di Gereja Ortodoks Koptik Alexandria dan Patriarkh Tahta St. Mark Cathedral, Kairo, 6 Januari 2016. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Menurut Tawadros II, Bin Salman mengundangnya untuk berkunjung ke Arab Saudi. Pemimpin Gereja Koptik itu mengatakan, dirinya menyambut baik reformasi yang dilakukan Arab Saudi.
"Arab Saudi telah menjadi saksi atas perkembangan besar dalam periode baru-baru ini. Hal ini membantu menundukkan kekerasan dan ekstrimisme," kata Paus Gereja Koptik, seperti dikutip dari Gulf News, 5 Maret 2018.
Baca: Cari Investor, Putra Mahkota Arab Saudi ke Luar Negeri
Juru bicara Gereja Koptik Ortodoks Mesir, Boulis Halim mengatakan, pertemuan putra mahkota Arab Saudi dengan Tawadros II menekankan pada nilai-nilai toleransi dan keramahtamahan antara Mesir dan Arab Saudi.
"Kunjungan ini juga bertujuan semakin merekatkan hubungan antara Arab Saudi dan Gereja Koptik," ujar Halim.
Populasi umat Kristen Koptik Ortodoks sekitar 10 persen dari seluruh jumlah penduduk Mesir. Saat ini populasi penduduk Mesir sekitar 95 juta orang.
Sebelum berkunjung ke Gereja Katederal Koptik Ortodks Mesir, Pangeran Mohammed Bin Salman lebih dulu berkunjung ke pusat studi Islam sunni terkemuka, Al Azhar. Ia bertemu dengan Imam Besar, Ahmad Al Tayeb.