Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani memperingatkan serangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran akan mengkontaminasi air di wilayah teluk dan mengancam kehidupan warga Qatar, Uni Emirat Arab dan Kuwait.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Qatar, Uni Emirat Arab dan Kuwait secara geografi letaknya menghadap Iran yang dipisah oleh teluk. Di area teluk itu terdapat cadangan air alami dan merupakan tempat tinggal lebih dari 18 juta orang, yang satu-satunya pasokan airnya berasal dari teluk tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Serangan terhadap tempat-tempat Iran mengembangkan nuklirnya akan berdampak pada negara-negara teluk. Kami bisa tidak punya air, ikan-ikan mati dan bisa jadi tidak ada kehidupan,” kata Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dikutip dari Reuters.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pihaknya ingin menegosiasikan kesepakatan nuklir dengan Iran dan sudah menyarankan Tehran agar kedua negara berdialog.
Trump juga menekankan bakal kembali memberikan sebuah tekanan besar yang pernah diberlakukan saat periode pertama kepresidenannya, yakni mengisolasi Iran dari perekonomian global dan mendorong ekspor minyak Iran sampai nol.
Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mendesak adanya sebuah solusi diplomatik untuk menghindari serangan militer ke Iran yang bisa mendorong terjadinya perang, yang dampaknya bisa satu kawasan
“Mustahil Qatar mendukung serangan militer. Kami tidak akan menyerah hingga kami melihat sebuah solusi diplomatik,” kata Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dalam sebuah wawancara, yang dipublikasi pada Jumat, 7 Maret 2025.
Iran menyangkal sedang mengembangkan senjata nuklir. Pemimpin Iran tertinggi pada Sabtu kemarin mengatakan pihaknya tidak akan mau ditindas lewat serangkaian negosiasi.
Rusia telah menawarkan untuk menengahi antara Amerika Serikat dan Iran, kata seorang sumber yang diberi pengarahan tentang diskusi kepada Reuters pada Selasa. Kremlin bersumpah untuk melakukan segala kemungkinan untuk memfasilitasi solusi damai atas ketegangan karena program nuklir Teheran.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov membahas upaya internasional untuk menyelesaikan situasi seputar program nuklir Iran dengan duta besar Iran Kazem Jalali, kata kementerian luar negeri Rusia pada Jumat.
Pilihan editor : Jepang Krisis Tenaga Kerja, Terburuk Sejak Pandemi Covid