Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Qatar Umumkan Kesepakatan antara Israel dan Hamas, Obat-Obatan dan Bantuan Bisa Masuk Gaza

Kesepakatan yang ditengahi oleh Qatar dan Prancis untuk mengizinkan obat-obatan dan bantuan masuk ke Gaza

17 Januari 2024 | 09.41 WIB

Truk yang membawa bantuan kemanusiaan tiba di perbatasan Rafah dengan Mesir saat berlangsungnya gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah di selatan Jalur Gaza 24 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Perbesar
Truk yang membawa bantuan kemanusiaan tiba di perbatasan Rafah dengan Mesir saat berlangsungnya gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah di selatan Jalur Gaza 24 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Qatar mengumumkan pada Selasa bahwa mereka telah berhasil memediasi perjanjian antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas, yang akan memungkinkan bantuan kemanusiaan dikirim ke warga sipil di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal ini dengan imbalan pengiriman obat-obatan kepada sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjanjian tersebut merupakan upaya bersama antara Qatar dan Prancis, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majid bin Mohammed Al Ansari kepada Qatar News Agency (QNA).

Al Ansari mengatakan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina dan obat-obatan untuk tawanan yang ditahan oleh Hamas tersebut rencananya akan diberangkatkan pada Rabu 17 Januari 2024 ke Kota El Arish di Mesir menggunakan dua pesawat Angkatan Bersenjata Qatar.

Sebelumnya, Philippe Lalliot, kepala Pusat Krisis Kementerian Luar Negeri Perancis, yang mengatur upaya bantuan, mengatakan negosiasi telah berlangsung selama berminggu-minggu dan ide awal datang dari keluarga beberapa sandera Israel.

Paket medis khusus selama beberapa bulan, yang dikumpulkan di Prancis, akan dikirimkan ke masing-masing 45 sandera. Komite Internasional Palang Merah (ICRC) akan berkoordinasi di lapangan.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.140 orang.

Setidaknya 24.285 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 61.154 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Menurut PBB, 85% penduduk Gaza telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.

AL JAZEERA | ANADOLU

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus