Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Raja Carl Gustaf XVI dan Ratu Silvia dari Swedia telah dites positif COVID-19, kata istana pada Selasa, di tengah meningkatnya infeksi varian Omicron di negara Nordik itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Swedia menetapkan rekor harian baru untuk kasus COVID-19, data terbaru dari badan kesehatan menunjukkan pada Selasa, mencatat 11.507 kasus pada 30 Desember.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Raja dan Ratu, yang divaksinasi penuh dengan tiga suntikan, memiliki gejala ringan dan merasa baik-baik saja, mengingat keadaannya," kata istana dalam sebuah pernyataan, dilaporkan Reuters, 5 Januari 2022.
Istana mengatakan Raja yang berusia 75, dan Ratu yang berusia 78 tahun, mengisolasi diri dan pelacakan orang-orang yang berhubungan dengan mereka sedang berlangsung.
Carl Gustaf, yang perannya sebagian besar seremonial, menjadi kepala negara Swedia pada usia 27 tahun, setelah kematian Raja Gustaf Adolf VI pada 1973, dan merupakan raja terlama di negara itu.
Putri Mahkota Victoria, putri sulungnya dan pewaris takhta, terkena virus pada Maret tahun lalu, begitu pula suaminya, Pangeran Daniel. Keduanya sembuh setelah menderita gejala ringan.
Setelah musim gugur, Swedia mengalami lonjakan infeksi dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam periode empat hari dari Jumat hingga Senin, Swedia mencatat 42.969 kasus baru dan 20 kematian, menurut angka yang diterbitkan Badan Kesehatan Masyarakat Swedia.
Omicron telah menyebar dengan cepat, terutama di daerah perkotaan. Para ilmuwan memperkirakan varian Omicron sekarang menyumbang 50% atau lebih infeksi di daerah-daerah seperti ibu kota, Stockholm.
Bulan lalu, pemerintah memperketat pembatasan pertemuan publik dan mendesak semua orang yang bisa untuk bekerja dari rumah.
Pembatasan masih relatif terbatas, sesuai dengan kebijakan pemerintah melalui pandemi menghindari lockdwon ketat.
Jumlah kematian COVID negara itu jauh lebih tinggi per kapita daripada tetangga Nordiknya, yang memberlakukan pembatasan lebih ketat di awal pandemi, tetapi lebih rendah daripada banyak negara Eropa yang lockdown.
Raja Carl Gustaf XVI menjadi berita utama di Swedia pada 2020 ketika dia mengatakan negaranya telah gagal dalam penanganan COVID-19, kritik tajam terhadap kebijakan pandemi yang sebagian disalahkan atas angka kematian yang tinggi di kalangan orang tua.
REUTERS