Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan tempat bersejarah, tempat arkeologi dan artefak-artefak hancur akibat serangan ke Jalur Gaza. Emek Shaveh organisasi menyerukan pada Pemerintah Israel agar mengambil sejumlah kebijakan supaya kewajiban terhadap hukum internasional terpenuhi, melindungi tempat-tempat bersejarah dan pusat budaya di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami mengingatkan pada seluruh pihak bahwa menggunakan tempat-tempat budaya untuk tujuan militer bisa dianggap melakukan sebuah kejahatan perang di bawah hukum internasional,” demikian keterangan Emek Shaveh organisasi.
Di Gaza, ada ratusan tempat-tempat bersejarah, termasuk barang-barang antik, gedung bersejarah, pusat kebudayaan, arsip bersejarah, monumen dan perpustakaan-perpustakaan. Emek Shaveh organisasi adalah sebuah LSM asal Israel, yang dalam keterangannya menyebut sekitar 60 persen dari tempat-tempat bersejarah di Gaza mengalami kerusakan atau benar-benar hancur dalam serangan Israel. Di antara tempat bersejarah yang hancur adalah Masjid al-Omari dan Gereja St. Porphyry.
Pernyataan dari Emek Shaveh organisasi ini muncul setelah sebuah rekaman video otoritas dari Antiquities Authority Israel (IAA) berjalan ditemani sejumlah tentara Israel – mengevaluasi sebuah koleksi barang-barang antik di Gaza dan tampak gembira karena barang-barang antik itu masih ada.
“Kami ingin menegaskan kembali bahwa tempat-tempat bersejarah di Gaza milik masyarakat Gaza,” demikian keterangan Emek Shaveh organisasi.
Akan tetapi, level yang cukup mengejutkan adalah tempat-tempat bersejarah di Gaza bukan hanya mengalami kehilangan warga Gaza, namun juga orang-orang yang tinggal di sekiar area tempat bersejarah itu yang juga berbagi lahan.
Pada bulan lalu, media di Gaza mewartakan lebih dari 200 situs arkeologi dan warisan budaya, hancur akibat sejumlah serangan oleh Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Israel meluncurkan serangan mematikan ke Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan Israel telah menewaskan 25.295 warga Gaza dan 63 ribu orang luka-luka. Sedangkan Israel mengklaim hampir 1.200 warga Israel tewas dalam serangan Hamas.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Sejoli di Gaza Tetap Menikah Walau Rumah Hancur Dibom Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini