Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu warga Hungaria berunjuk rasa di Budapest untuk mendesak Perdana Menteri Viktor Orban agar mundur. Seperti dilansir RFERL pada Sabtu, unjuk rasa ini terjadi ketika pemimpin partai oposisi Tisza yang sedang naik daun, bersumpah untuk mengakhiri pemerintahan Orban selama 15 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orban, sementara itu, meningkatkan retorika kampanyenya dalam pidato terpisah pada 15 Maret. Ia mengancam akan menindak politisi dan jurnalis yang ia klaim menerima dana asing. Ia juga sekali lagi menolak keanggotaan Uni Eropa untuk Ukraina
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hungaria dijadwalkan untuk mengadakan pemilihan umum tahun depan, dan jajak pendapat menunjukkan partai Tisza, yang dipimpin oleh mantan sekutu Orban, Peter Magyar, melonjak. Hal ini dipicu sebagian karena ekonomi negara itu yang melemah.
Ketika lebih dari 50.000 pendukung Tisza dan lainnya berkumpul dalam cuaca dingin di Budapest, Magyar berjanji untuk merilis survei populer tentang 12 masalah ekonomi dan politik utama untuk mendengar "suara bangsa."
"Mereka yang menipu bangsa mereka sendiri harus berakhir di tempat sampah sejarah," kata Magyar kepada massa. "Waktunya telah tiba."
Sebelumnya pada hari itu, pada rapat umum untuk menandai hari nasional negara itu, Orban bersumpah untuk menghilangkan apa yang disebutnya "tentara bayangan" dari organisasi non-pemerintah, jurnalis, dan politisi yang katanya dibayar dari Amerika Serikat dan Brussels.
Komentar itu menggemakan komentar sebelumnya di mana Orban menargetkan LSM dan media yang ia klaim menerima dana dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan miliarder George Soros.
"Setelah perayaan hari ini, datanglah pembersihan Paskah besar karena serangga telah selamat dari musim dingin," kata Orban. "Kami akan melenyapkan seluruh pasukan bayangan."
Partai Fidesz pimpinan Orban telah mengusulkan perubahan konstitusi yang akan memungkinkan pengusiran warga negara ganda yang dianggap menimbulkan ancaman bagi kedaulatan Hungaria.