Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rumah Sakit di Gaza akan Tutup dalam 24 Jam karena Kekurangan Bahan Bakar

Rumah Sakit (RS) Al-Awda di Gaza utara mengeluarkan peringatan serius terhadap kemungkinan kehabisan bahan bakar

17 Agustus 2024 | 21.47 WIB

Seorang anak Palestina berbaring dipangkuan orang tuanya saat dirawat di koridor rumah sakit Nasser, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 8 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Perbesar
Seorang anak Palestina berbaring dipangkuan orang tuanya saat dirawat di koridor rumah sakit Nasser, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 8 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit (RS) Al-Awda di Gaza utara mengeluarkan peringatan serius yakni rumah sakit tersebut mungkin akan menghentikan operasinya dalam 24 jam ke depan karena kekurangan bahan bakar yang parah. Mohammed Salha, Direktur rumah sakit tersebut pada Sabtu, 17 Agustus 2024, mengatakan sektor kesehatan di Gaza utara mengalami kekurangan pasokan medis dan menipisnya bahan bakar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Rumah sakit akan terpaksa berhenti beroperasi dalam waktu 24 jam jika bahan bakar tidak dikirim oleh WHO,” ucapnya. Saat ini, Rumah Sakit Al-Awda mengandalkan generator kecil untuk menyediakan layanan kesehatan penting kepada pasien.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut laporan otoritas di Palestina dan PBB, sejak awal perang Gaza, militer Israel telah menargetkan rumah sakit dan infrastruktur kesehatan kesehatan di Gaza yang mengakibatkan banyak rumah sakit tidak dapat beroperasi dan membahayakan nyawa pasien serta korban luka.   

Israel juga telah membatasi masuknya bantuan kemanusiaan, pasokan medis, serta bahan bakar ke Gaza dan hanya mengizinkan bantuan minimal untuk organisasi internasional. Sedangkan, Pemerintah Gaza dan UNRWA telah mengonfirmasi bahwa bantuan terbatas yang masuk ke Jalur Gaza tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan besar penduduk.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 Hamas.

Menurut otoritas kesehatan setempat, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang yang sebagian besar perempuan dan anak-anak dan melukai lebih dari 92.400 orang. Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade parah terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

Sumber : Anadolu

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus