Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

9 Mei 2024 | 08.00 WIB

Tentara Prancis dari Batalyon ke-7 Pemburu Pegunungan Alpen mengambil bagian dalam latihan sebagai bagian dari penempatan Forward Presence (eFP) NATO yang ditingkatkan untuk memperkuat keamanan regional, di pangkalan militer NATO di Tapa, Estonia, 19 Maret 2022. REUTERS/Benoit Tessier
Perbesar
Tentara Prancis dari Batalyon ke-7 Pemburu Pegunungan Alpen mengambil bagian dalam latihan sebagai bagian dari penempatan Forward Presence (eFP) NATO yang ditingkatkan untuk memperkuat keamanan regional, di pangkalan militer NATO di Tapa, Estonia, 19 Maret 2022. REUTERS/Benoit Tessier

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia memperingatkan Prancis pada Rabu, 8 Mei 2024. Jika Presiden Emmanuel Macron mengirim pasukan ke Ukraina maka mereka akan dianggap sebagai sasaran sah oleh militer Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Macron menimbulkan kontroversi pada Februari dengan mengatakan tidak bisa mengesampingkan pengerahan pasukan darat di Ukraina di masa depan. Pemimpin Prancis tersebut memperingatkan bahwa jika Rusia menang di Ukraina maka kredibilitas Eropa akan berkurang hingga nol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Merupakan ciri khas bahwa Macron sendiri menjelaskan retorika ini dengan keinginan untuk menciptakan semacam ‘ketidakpastian strategis’ bagi Rusia,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kepada wartawan.

“Kami harus mengecewakannya, bagi kami situasinya tampak lebih dari pasti,” kata Zakharova.

“Jika Prancis muncul di zona konflik, mereka pasti akan menjadi sasaran angkatan bersenjata Rusia. Bagi saya, Paris sudah punya buktinya.”

Zakharova mengatakan Rusia mengetahui bannyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina. Rusia juga mengatakan pada Senin bahwa akan menempatkan senjata nuklir taktis sebagai bagian dari latihan militer. Moskow mengatakan senjata nuklir taktis itu setelah mereka merasa terancam oleh Perancis, Inggris dan Amerika Serikat.

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus