Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia Dituding Dapat Senjata Selundupan dari Iran untuk Perang Ukraina

Iran disebut memberikan senjata selundupan ke Rusia yang digunakan dalam perang melawan Ukraina. Apa saja?

12 April 2022 | 17.20 WIB

UAV hipersonik bisa terbang hingga 12 kali kecepatan suara dengan kemampuan yang membuatnya sulit terdeteksi. AUKUS mengembangkan senjata ini untuk menandingi Rusia, Cina, dan Korea Utara yang telah memiliki  rudal hipersonik. Hypersonix
material-symbols:fullscreenPerbesar
UAV hipersonik bisa terbang hingga 12 kali kecepatan suara dengan kemampuan yang membuatnya sulit terdeteksi. AUKUS mengembangkan senjata ini untuk menandingi Rusia, Cina, dan Korea Utara yang telah memiliki rudal hipersonik. Hypersonix

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dilaporkan memperoleh senjata serta perlengkapan militer dari jaringan penyelundupan senjata Iran, di tengah perang yang sedang berlangsung melawan Ukraina. Milisi Irak yang didukung Iran dan dinas intelijen regional mengungkapkan hal ini, seperti dilansir dari Republic World, 12 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka mengklaim bahwa senjata untuk Rusia ini bersumber dari Irak. The Guardian memberitakan, ketika operasi Moskow tertinggal pada bulan lalu, Rocket-Propelled Grenades (RPG), rudal anti-tank, serta sistem peluncur roket yang dirancang Brasil, telah diangkut dari Irak ke Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Laporan tersebut menyatakan bahwa pihak berwenang Iran juga telah memberikan sistem rudal Bavar 373 buatan Iran ke Moskow, yang identik dengan S-300 Rusia.

Sesuai laporan tersebut, penggunaan senjata dari penyelundupan dan kriminal yang terorganisir, akan menandakan perubahan dramatis dalam strategi Rusia. Sebab mereka terpaksa bergantung pada Iran sebagai akibat dari sanksi berat yang dijatuhkan sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.

Perkembangan tersebut juga memiliki konsekuensi yang luas terhadap arah dan jumlah perdagangan perdagangan senjata internasional.

Pada tanggal 26 Maret, Hashd al-Shaabi, payung milisi Syiah yang paling menonjol, mentransfer RPG dan rudal anti-tank ke Iran melalui penyeberangan perbatasan Salamja. Menurut seorang komandan seksi milisi yang mengawasi penyeberangan, senjata-senjata ini diterima oleh militer Iran dan diangkut ke Rusia melalui laut.

Awal bulan ini, Hashd al-Shaabi juga dilaporkan membongkar dan mentransfer dua sistem peluncur roket Astros II ke Iran. "Kami tidak peduli kemana senjata berat itu pergi. Apapun yang anti-AS membuat kami bahagia," lapor The Guardian mengutip sumber Hashd al-Shaabi.

Beberapa negara di seluruh dunia telah memberlakukan berbagai sanksi sejak perang Rusia Ukraina dimulai pada 24 Februari. Sanksi oleh negara-negara barat termasuk larangan komoditas penggunaan ganda, barang yang memiliki tujuan sipil dan militer, seperti suku cadang untuk kendaraan dan beberapa jenis elektronik dan perangkat optik, serta barang-barang dengan tujuan militer.

Baca: Wakil Rusia di PBB Bantah Tudingan Dugaan Pelecehan Seksual di Ukraina

REPUBLIC WORLD | GUARDIAN | REUTERS 

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus