Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengirimkan jet tempur tercanggih yang pernah dimiliki ke pangkalan militernya di Suriah untuk mendukung kekuatan militer negeri itu. Menurut sejumlah pengamat dan pejabat militer Amerika Serikat, kehadiran jet Rusia berbahaya dan berpotensi perang dengan pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di Suriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengiriman jet canggih itu jarang dilakukan oleh Rusia menyusul perang tujuh tahun di Suriah. Guardian dalam laporannya mengatakan, pesawat perang itu dikirimkan hanya beberapa hari setelah terjadi gempuran mematikah di Ghouta Timur yang menewaskan lebih dari 330 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jet tempur multi peran Sukhoi-35 (NATO menyebutnya Flanker E) adalah pesawat tempur generasi empat++ dengan kemampuan manuver yang luar biasa. Su-35 dilengkapi dengan radar Irbis-E passive-electronically scanned-array (PESA) yang mampu mendeteksi hingga 400 km dan melacak 30 target secara simultan serta melibat hingga delapan pesawat. Mikhail Voskresenskiy/x-default
Jet militer Rusia, Su-57, menurut militer Amerika Serikat seperti diukutip CNN, mesin tempur paling canggih yang dimiliki Rusia karena dilengkapi alat antiradar berkemampuan siluman.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan mengurangi kekuatan militernya di Suriah, namun fakta di lapangan, negeri itu justru mengirimkan jet tempur paling modern yang pernah dimiliki.
"Penambahan armada udara ke Suriah tersebut tidak sesuai dengan janji Rusia," kata juru bicara Pentagon, Mayor Adrian Rankine-Galloway kepada CNN.Foto ini yang dirilis pada 22 Februari 2018 oleh kelompok aktivis anti-pemerintah Suriah Ghouta Media Center, menunjukkan orang-orang Suriah memeriksa bangunan-bangunan mereka yang hancur akibat serangan udara pasukan pemerintah Suriah, di Ghouta, pinggiran kota Damaskus, Suriah. Sedikitnya 400 orang dinyatakan tewas sejak serangan pada 18-02-2018. (Ghouta Media Center via AP)
Pejabat di Kremlin dan Kementerian Pertahanan Rusia tak bersedia berkomentar mengenai pengiriman jet tempur generasi ke-5 yang tergolong dalam fase uji cona di medan perang.
Beberapa kantor berita Rusia, termasuk harian bisnis RBC yang menurunkan tulisannya pada Kamis, 22 Maret 2018, menyebutkan, beberapa sumber di Kementerian Pertahanan membenarkan bahwa sejumlah jet tempur Rusia berada di Suriah.