Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Salt-2 akhirnya

Akhirnya salt-2 akan ditandatangani di wina pertengahan juni. lebih cenderung menguntungkan soviet & sangat merugikan negara-negara eropa, namun merupakan suatu langkah maju. (ln)

2 Mei 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERUNDINGAN berlarut selama 6 tahun lebih, berlangsung dengan tawar menawar seperti berbelanja di pasar lowak. Dimulai aman pemerintahan Nixon, Presiden Carter akhirnya memutuskan. Di Wina, ibukota Austria, Carter direncanakan menjumpai pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev pertengahan Juni ini. Kemudian keduanya menandatangani perjanjian SALT-2 yang sudah lama ditunggu itu. SALT atau Strategic Arms Limitation Agreement -- bertujuan membatasi produksi peluru kendali dan senjata mutakhir lainnya --pertama kali ditandatangani oleh Nixon dan Brezhnev tahun 1972. Perundingan SALT-2 segera dilangsungkan, dan dilanjutkan selama zaman pemerintahan Gerald Ford, malah melampaui saat berlakunya SALT-1. Ketika dua pekan lalu prinsip SALT-2 disetujui dan diumumkan, suara pro dan kontra di mana-mana, terutama di dunia Barat, segera menjadi santer. Tapi adalah reaksi Senat Amerika yang paling menggusarkan Carter. Ada kemungkinan tidak cukup jumlah suara anggota Senat yang diperlukan untuk menggolkan SALT-2 itu. Jika Senat menolaknya, demikian Carter, Amerika akan dinilai sebagai warmonger, penghasut perang. Sekali ini Carter diduga akan menghadapi ujian lebih berat dibanding ketika ia memperjoangkan ratifikasi Senat atas perjanjian Terusan Panama. Bahkan ada yang meramalkan Carter akan mengalami nasib sama seperti Presiden Woodrow Wilson di tahun 1920 dalam Senat ketika mengusahakan masuknya AS ke League of Nations. Senat waktu itu menolak sekalipun Wilson ikut membentuk Liga Bangsa-Bangsa itu. Menurut pengritik SALT-2, Carter cs tidak berhasil mengurangi peluru kendali raksasa Uni Soviet, terutama jenis SS 18. Menjelang tahun 1985, Moskow akan bisa melengkapi SS 18 itu dengan MIRV (Multi Independently tartgetable Re-entry Vehicle, sistim yang memungkinkan dipasang sampai belasan satuan peledak nuklir yang mampu dikendalikan ke sasaran yang berbeda-beda). Akibatnya, sekalipun jumlah peluru kendali tidak bertambah, jumlah satuan peledak nuklir berlipat ganda. Juga soal pengontrolan terhadap pelaksanaan SALT-2 mendapat sorotan kritjs. Pusat monitoring di Iran sudah tiada. Kemampuan satelit kurang meyakinkan pula untuk meneliti secara tepat jumlah MIRV yang dipasang orang Ru5ia pada peluru kendali mereka. Tetapi Carter menjawab, "Kita yakin tidak akan terjadi pelanggaran yang berarti tanpa diketahui oleh Amerika Serikat." Kaum politik di Eropa umumnya condong menyetujui SALT-2. Tokoh militer NATO keberatan, dengan alasan persetujuan itu menguntungkan Uni Soviet terutama terhadap Eropa. SALT-2 hanya membatasi senjata jarak tempuh jauh, tidak menyinggung tentang senjata Soviet yang jarak tempuh sedang. Eropa merupakan sasaran empuk. SALT-2 pada pokoknya menentukan plafon jumlah persenjataan strategis yang boleh dimiliki AS dan Soviet sampai tahun 1985. Selain batas kuantitas, juga kualitas mendapat batasan terperinci, dan beberapa pengembangan baru dilarang. Kedua fihak untuk sementara terakhir dari heharusan membiayai perlombaan persenjataan. Sebaliknya keduanya tetap menguasai jaminan pencegah perang dengan suatu imbangan kekuatan yang relatif sama, terutama dalam senjata strategis. Sesungguhnya SALT-2 mencapai sangat sedikit kalau ditinjau dari segi pengurangan persenjataan nuklir di dunia. Tetapi lari segi SALT-2 sebagai pengawal perundingan selanjutnya, demikian pendukungnya ia mempunyai arti yang sangat penting. Berkata seorang pejabat Deplu AS, "memang belum cukup, tetapi kalau mengingat kembali dan menyadari betapa berat perjuangan untuk sekedar mencapai ini, sedangkan SALT-2 saja tidak cukup untuk mengakhiri perlombaan bunuh diri dengan senjata nuklir." SALT-2 sebagai suatu persetujuan untuk membatasi jumlah persenjataan nuklir secara kwantitatif dan kwalitatif sekalipun sementara, harus dinilai sebagai suatu langkah maju, betapapun kecil, ke arah yang didambakan seluruh umat manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus