Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Wisatawan Kapok Liburan ke Santorini yang Indah, Kenapa?

Setiap tahun, 3,4 juta orang berbondong-bondong ke Santorini untuk mengagumi bangunan-bangunannya yang bercat putih dan matahari terbenam.

31 Juli 2024 | 21.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Liburan impian ke Santorini di Yunani berubah menjadi kacau. Seorang pelancong curhat tentang liburan buruknya dan mengatakan tidak akan kembali lagi ke sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kekacauan itu disebabkan oleh banyaknya wisatawan yang bikin pulau jadi penuh sesak. Para wisatawan itu datang bergerombol dari kapal pesiar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keluhan itu muncul seminggu setelah seorang politisi senior di pulau Yunani itu menyarankan penduduk setempat untuk tetap di dalam rumah karena 11.000 penumpang kapal pesiar menyerbu Santorini dalam satu hari. Mereka ingin sekali menikmati keindahannya.

Tidak akan kembali lagi

Setiap tahun, 3,4 juta orang berbondong-bondong ke pulau di Laut Aegea untuk mengagumi bangunan-bangunannya yang bercat putih dan matahari terbenam yang terkenal, menurut The Mirror. Banyak wisatawan yang kembali dari Santorini merasa pesonanya telah dibayangi oleh kepadatan wisatawan. Debbie Bustin adalah salah satunya dan dia bersumpah tidak akan pernah lagi setelah kunjungannya ke pulau itu.

"Saya merasa ngeri bahwa keledai diminta untuk naik turun bukit sepanjang hari dengan pengunjung di punggung mereka dalam panas yang menyengat," kata dia. "Jalan-jalan berbatu kecil dipadati pengunjung dan orang-orang berebut mendapatkan 'posisi' mereka untuk menyaksikan matahari terbenam sebelum sunset. Itu konyol dan benar-benar merusak momen romantis yang Anda inginkan karena berusaha keras untuk melihat melalui kerumunan orang."

Begitu matahari terbenam, kata dia, wisatwan seperti eksodus massal. Ribuan orang turun ke jalan-jalan desa dan harus berdesakan untuk keluar dari sana. 

Samantha Morris mengalami hal serupa saat ia tiba di kapal pesiar di lepas pantai Santorini. Sebelum kapalnya tiba, tiga kapal lainnya telah berlabuh.

Ia menceritakan pengalamannya. "Butuh waktu lama bagi kapal-kapal kecil untuk mengangkut penumpang dari kapal pesiar ke pulau itu. Kami memutuskan untuk naik speedboat yang akan membawa Anda dari dermaga ke bus menuju Oia (sebuah desa di Santorini)," katanya.

Namun, begitu sampai di sana, ia merasa seperti kawanan domba yang digiring di jalan-jalan sempit karena banyaknya orang di pulau itu. "Kami kemudian naik bus dari Oia ke Fira, tetapi saat itu kami sudah muak dengan keramaian, jadi kami langsung naik kereta gantung untuk kembali ke kapal pesiar daripada menjelajahi Fira juga," katanya. 

Samantha sangat yakin bahwa kapal pesiar tidak boleh diizinkan di pulau-pulau kecil seperti Santorini karena infrastrukturnya tidak dapat menampung wisatawan.

EXPRESS.CO.UK | MIRROR

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus