Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sarmat ICBM, Senjata Rusia Tercanggih Tanpa Batasan Jarak Tempuh

Pemerintah Rusia mengklaim telah mengembangkan senjata nuklir hypersonic Sarmat ICBM yang melancarkan serangan tanpa batasan jarak tempuh.

2 Maret 2018 | 11.30 WIB

Rudal nuklir tercanggih Rusia, hypersonic Sarmat ICBM yang diungkap pertama kali oleh Presiden Vladimir Putin di hadapan Dewan Federal Rusia, 1 Maret 2018 {Russia Today]
Perbesar
Rudal nuklir tercanggih Rusia, hypersonic Sarmat ICBM yang diungkap pertama kali oleh Presiden Vladimir Putin di hadapan Dewan Federal Rusia, 1 Maret 2018 {Russia Today]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang pelaksanaan pemilu pada 18 Maret 2018 mendatang, Presiden Rusia Vladimir Putin di hadapan anggota Dewan Federal Rusia mengumumkan pihaknya sudah mengembangkan senjata nuklir paling anyar, hypersonic Sarmat ICBM, yang mampu menangkal berbagai serangan rudal. Ujicoba senjata baru ini sudah rampung dan hal ini merupakan terobosan dalam program rudal Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putin mengatakan, senjata nuklir Sarmat adalah sistem pertahanan rudal modern, yang mampu bermanuver dan menembak target yang diinginkan tepat sasaran. Dalam penjelasannya, Putin memutar sebuah rekaman video, yang memperlihatkan kecanggihan Sarmat ICBM.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

IPresiden Iran Hassan Rouhani (kiri), Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. [http://aa.com.tr]

Dalam pidato tahunan di hadapan anggota Dewan Federal Rusia pada Kamis, 1 Maret 2018, Putin pun mengatakan pihaknya sejak awal 2004 sudah membangun cara untuk menangkis kemampuan rudal Amerika Serikat. Senjata nuklir Sarmat ini akan menggantikan senjata-senjata nuklir Rusia yang sudah lawas, namun senjata nuklir pada era Uni Soviet, seperti R-36M2 Veovoda, akan tetap menjadi andalan. 

Dikutip dari situs www.rt.com, Hypersonic Sarmat ICBM memiliki jangkauan yang sangat luas sehingga secara virtual tidak ada batasan jarak tempuh dan mampu melancarkan serangan bahkan hingga ke kutub utara dan selatan sekali pun.    

Menanggapi pernyataan Putin itu, Washington bersikap acuh. Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin, mengatakan dengan Sarmat, Rusia bisa merobek-robek wilayah pertahanan Amerika Serikat. Saat ini Rusia tidak menghadapi ancaman militer serius, tetapi Moskow tidak akan tinggal diam terhadap setiap tindakan provokasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus