Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Malaysia
Anwar Ibrahim Menang
Setelah dihujat dan dibui enam tahun, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia An-war Ibrahim kini menuai kemenangan beruntun. Bulan lalu, Rahim Noor, mantan Kepala Kepolisian Malaysia, tergopoh-gopoh meminta ma-af karena pernah menghajar-nya ketika Anwar ditahan di balik jeruji besi. Kemenang-an lain datang pada Kamis lalu. Gugatan Anwar terhadap Khalid Jafri, mantan Edi-tor Senior Utusan Malaysia, sebuah koran milik pemerintah, dikabulkan para hakim. Jafri harus membayar ganti rugi sebesar 4,5 juta ringgit (sekitar Rp 11,5 miliar).
Perkara ini berawal dari bu-ku karangan Jafri berjudul 50 Dalil Kenapa Anwar Tidak Boleh Jadi PM (Perdana Menteri). Dalam buku itu, Ja-fri menulis, Anwar doyan bersodomi, koruptor kakap, dan punya wanita simpanan yang telah melahirkan se-orang anak. Dalam acara mu-syawarah partai pemerintah, UMNO, pada Mei 1998, Jafri membagikan buku itu secara gratis.
Tentu saja Anwar berang. Tahun 1999 ia memang dija-tuhi hukuman penjara enam tahun karena kasus korupsi dan pelecehan seksual, dua aib yang sama sekali tak diakui Anwar. Belakang-an, pelecehan seksual itu tak terbukti dan cuma kasus korup-si yang menggiringnya ke ba-lik terali besi. Setelah kemenangan melawan Jafri, -An-war dengan penuh kegembiraan berujar, ”Keputusan itu benar-benar telah memulihkan kehormatan saya.”
Bangladesh
Dalam Kepungan Bom
Bak bunyi petasan di ma-lam tahun baru, sekitar 350 bom kecil meledak secara se-rentak di sejumlah kota di Bang-ladesh pada Rabu pekan lalu. Dua orang tewas di tempat. Sekitar 100 orang terluka parah. Kepolisian Bangladesh bergerak cepat. Mereka memburu pelaku bom di berbagai kota. Hasilnya, hingga akhir pekan lalu, sekitar 90 orang telah ditangkap. Mereka diduga terlibat dalam aksi pengeboman tersebut.
Di antara para tersangka -terdapat sekumpulan anak madrasah (sekolah). Di Kota Khulna misalnya, po-lisi menangkap satu anak madrasah berusia 18 tahun, ”Disita dari anak ini satu kaset video berisi gambar Usamah bin Ladin yang tengah berbicara dalam sebuah pelatihan strategi militer,” kata Khan Sayeed Hasan, pejabat polisi di Khulna.
Usamah bin Ladin adalah pemimpin Al-Qaidah, organi-sasi yang dituding Amerika Serikat sebagai pelaku peledakan menara kembar WTC di New York pada September 2001. Polisi menuding bebe-rapa organisasi yang berafi-liasi dengan Al-Qaidah seba-gai pelaku peledakan 350 bom kecil tersebut.
Arab Saudi
Tokoh Al-Qaidah Tewas
Setelah terlibat baku tembak selama empat jam, aparat kerajaan Arab Saudi berhasil melumpuhkan perlawanan enam tersangka anggota ke-lompok militan Al-Qai-dah di Madinah pada Kamis pekan lalu. Salah seorang di antaranya bernama Saleh Mo-hammed al-Aoufi. Dia di---kenal sebagai pemimpin Al-Qaidah di Arab Saudi. Pria berusia 30-an ini masuk dalam daftar 26 buron pe--merintah Saudi. Ia disebut-sebut pernah berjuang di Chechnya dan ke Afgha-nistan sebelum peristiwa serangan 11 September 2001.
Operasi pembekukan tokoh Al-Qaidah itu dilancarkan di vila Al-Massef, satu dari tujuh target penggerebekan. Se-saat setelah baku tembak terjadi, helikopter polisi dikerahkan ke lokasi kejadian. Petugas langsung menutup lo-kasi dan melarang pejalan kaki maupun kendaraan ke-luar-masuk kawasan ini. Pe-ngamanan dimaksudkan agar korban sipil tak berjatuh-an karena tersangka diduga masih berkeliaran.
Venezuela
Pesawat Jatuh, 160 Tewas
West Carribean Airways, yang terbang dari Panama ke Martinique, Prancis, jatuh di Venezuela pada Selasa pekan lalu. Sekitar 160 penumpang dan awak pesawat dipastikan tewas. Sebab-musabab kecelakaan belum diketahui. Aparat masih menyelidiki tragedi ini. Petugas bandara menjelaskan, saat mengangkasa di wilayah udara Ve-nezuela, salah satu mesin pesawat mati. Pilot mengubah haluan ke Chinita di Venezuela Barat untuk pendaratan darurat. Belum lagi mendarat, satu-satunya mesin yang masih menyala ikut ngadat. Pesawat diperkirakan jatuh di daerah peternakan.
Bencana ini merupakan kecelakaan kedua yang menimpa maskapai itu pada tahun ini. Maret lalu, pesawat yang mengudara dari Pro-vi-dencia, Kolombia, gagal me-lambung. Moncong burung besi itu menghantam sebuah bukit kecil ketika itu. Delapan orang tewas seketika dan puluhan luka-luka.
Rusia
Latihan Gabungan
Sepuluh ribu tentara Rusia dan serdadu Cina melebur di Vladivostok, kota pelabuhan di Rusia Timur, Kamis lalu. Dari pelabuhan itu mereka bergerak ke Laut Kuning, lalu ke Jiaodong, daerah terpencil di Cina Timur. Inilah latihan perang bersama yang pertama kali antara kedua negara besar itu setelah berakhirnya Perang Dingin.
Latihan yang mengusung tema Misi Perdamaian 2005 itu melibatkan pesawat tempur dengan bom berhulu ledak nuklir dan kapal tempur canggih. Beberapa analis militer asal Eropa menilai, latih-an itu permulaan dari upaya kedua negara membangun kekuatan militer dunia guna mengimbangi dominasi Ame-rika Serikat.
Amerika Serikat sendiri di-ngin-dingin saja menanggapi latihan tersebut. Walau begitu, Pentagon mencatat bah-wa Cina sedang berusa-ha me-mo-dernisasi peralatan tem-pur-nya. Rusia mem-bantah bah-wa latih-an ini akan mengancam ne-gara lain. ”Hal ini tak akan me-ng-an-cam ke--penting-an ne-ga--ra mana pun,” kata Jende-ral Yu-ry Baluyevsky, Kepala Staf Umum Angkatan Perang Rusia.
Mesir
Pengebom Dibekuk
Polisi Mesir membekuk pe-laku pengeboman Shar-m el-Sheikh pada 23 Juli lalu. Sebagaimana luas diberitakan, bom itu menewaskan 88 orang. Korban luka berat 120 orang. Polisi terus memburu pelaku sesaat setelah peledakan. Hasilnya, pekan lalu, tersangka pelaku dibekuk polisi. Mereka adalah Mohammed Ahmad Saleh Felife, yang ditangkap bersama istrinya, dan Osama Abdelghani al-Nikhlawi. Menurut koran Al-Ahram, Al-Nikhlawi, 23 tahun, adalah seorang buruh pengawas lahan pertanian milik warga Palestina di Sinai Utara.
Seorang petinggi di Kepolisian Wilayah El-Arish mengungkapkan, penangkapan dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan intensif selama beberapa pekan. Polisi mengumpulkan dan mengurai keterangan sejumlah warga yang menyaksikan ledakan. Polisi juga menginterogasi sejumlah war--ga Pakistan di penjara se-tempat yang dianggap terkait dengan kasus itu. Dalam penyelidikan, polisi menemukan jejak dua truk bak terbuka. Diduga truk ini yang mengangkut 400 kilogram ba-han peledak. Jejak itu mem-bekas dari Jazirah Sinai menuju Sharm el-Sheikh, tempat bom itu meledak.
Jajak Pendapat Sistem Federal untuk Irak
Rakyat Irak tampaknya masih trauma dengan kepemimpinan yang terpusat di satu tangan dalam sistem pemerintahan pre-sidensial. Mereka kini menghen-daki kekuasaan dialihkan ke par-lemen agar kekuasaan tidak digenggam oleh satu tangan. Dalam jajak pendapat Komite Konstitusi Irak yang dilansir pekan lalu, 55 persen dari 156 ribu responden memilih sistem pemerintahan parlementer. Cuma 20 persen yang menghendaki pemilihan langsung lewat sistem presidensial.
Hingga akhir pekan lalu, naskah konstitusi Irak belum selesai disusun. Padahal, batas waktu penyusunan, 15 Agustus, sudah lewat. Konstitusi itu gagal disahkan karena ada perbedaan yang tajam antara kaum Sunni, Syiah, dan Kurdi tentang federalisme. Hal lain yang juga gagal disepaka-ti adalah posisi Islam dalam konstitusi. Ada yang menghendaki Islam menjadi satu-satunya rujuk-an, ada yang menolak. Alhasil, nas-kah itu terlunta-lunta. Wakil ketua parlemen Irak, Hussain al-Shahristani, menegaskan, jika konstitusi tak segera rampung, Majelis Nasional akan segera melakukan voting.
Sistem apa yang digunakan:
desentralisasi atau sentralisasi?
Desentralisasi: 55 %
Sentralisasi: 26 %
Bagaimana posisi hukum Islam dalam konstitusi?
Sebagai sumber utama: 28 %.
Sebagai salah satu rujukan: 25%
Wenseslaus Manggut, Hanibal W.Y. Wijayanta (AFP/AP/CNN)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo