Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga sensor film di Filipina akhirnya mengizinkan penayangan film Barbie di bioskop. Izin itu diterbitkan pada Rabu, 12 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film Barbie diizinkan diputar di bioskop, namun dengan syarat khusus. Distributor film di Hollywood diminta untuk mengaburkan peta yang menunjukkan klaim Cina atas Laut Cina Selatan yang disengketakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film komedi fantasi tentang boneka terkenal itu, disutradarai oleh Greta Gerwig. Film Barbie dibintangi oleh Margot Robbie dan Ryan Gosling, akan tayang di negara Asia Tenggara itu pada 19 Juli.
Setelah meninjau film sebanyak dua kali dan berkonsultasi dengan pejabat urusan luar negeri dan pakar hukum, Badan Peninjauan dan Klasifikasi Film dan Televisi pemerintah mengatakan akan mengizinkan Barbie untuk diputar.
Badan sensor mulai memeriksa Barbie pekan lalu setelah Vietnam dilaporkan melarang film tersebut karena adegan yang menampilkan peta. Dalam film ditunjukkan bahwa peta Laut Cina Selatan digambarkan dengan disebut garis sembilan putus, yang digunakan Cina untuk membenarkan klaim atas wilayah maritim tersebut.
Beijing mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan. Namun negara-negara di Asia Tenggara termasuk Filipina, Malaysia, dan Vietnam tidak sepakat dengan klaim Cina itu.
Setelah pemeriksaan "cermat" terhadap film tersebut, badan sensor Filipina yakin bahwa "peta kartun" itu tidak menggambarkan sembilan garis putus-putus. "Sebaliknya, peta tersebut menggambarkan rute perjalanan khayalan Barbie dari Barbie Land ke 'dunia nyata', sebagai bagian integral dari cerita," kata dewan sensor dalam sebuah pernyataan.
"Yakinlah bahwa Dewan telah menghabiskan semua sumber daya yang mungkin untuk sampai pada keputusan ini karena kami tidak ragu di masa lalu untuk memberi sanksi kepada pembuat film, produser atau distributor karena memamerkan 'sembilan garis putus-putus' fiktif dalam materi mereka."
Dalam surat terpisah kepada Senator Filipina Francis Tolentino, yang mengkritik film tersebut karena "melanggar hak nelayan Filipina", badan sensor mengatakan mereka telah meminta studio Hollywood Warner Bros untuk "mengaburkan" garis kontroversial di peta. Garis putus-putus yang digambar dengan "seperti anak kecil" muncul di beberapa lokasi di peta di sekitar daratan yang diidentifikasi sebagai Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia, menurut badan sensor.
Tapi hanya ditemukan delapan garis putus-putus di sekitar daratan berlabel "Asia". “Selain itu, Filipina, Malaysia, dan Indonesia tidak terlihat di peta,” kata dewan itu dalam surat tertanggal 11 Juli dan dibagikan kepada wartawan.
"Ini sangat kontras dengan peta yang ditemukan dalam film terlarang Abominable (2019) dan Uncharted (2022)," katanya.
Warner Bros tidak segera berkomentar. Tetapi juru bicara Warner Bros dikutip oleh Variety mengatakan peta itu adalah "gambar krayon seperti anak kecil" dan "tidak dimaksudkan untuk membuat pernyataan apa pun".
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: Potongan Tubuh Pengusaha Jerman Ditemukan di Peti Es, Polisi Thailand Tangkap Pelaku