Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Serangan Drone Tentara Prancis Tewaskan Pentolan Al Qaeda di Afrika

Nasser Al Tergui, tokoh terkemuka gerakan terorisme Al Qaeda yang berbasis di Afrika, dikabarkan tewas Sabtu lalu

21 Oktober 2021 | 17.08 WIB

Tentara Prancis saat melakukan operasi militer di Mali. Sumber: Reuters
Perbesar
Tentara Prancis saat melakukan operasi militer di Mali. Sumber: Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Nasser Al Tergui, tokoh terkemuka gerakan terorisme Al Qaeda yang berbasis di Afrika, dikabarkan tewas Sabtu lalu, 16 Oktober 2021, di Mali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tentara Prancis dalam pernyataannya, Kamis, 21 Oktober 2021, menyebutkan, Al Tergui tewas dalam serangan udara oleh pasukan militer Barkhane.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reuters menyebutkan, Al Tergui merupakan pentolan Katiba Serma, sebuah kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan al Qaeda.

Operasi Barkhane, di mana Prancis memiliki sekitar 5.100 tentara yang dikerahkan di lima negara di wilayah Sahel, selatan gurun Sahara, diluncurkan pada 2014 untuk memerangi pemberontakan di sana.

Menurut TV5Monde, Nasser Al Tergui adalah orang kedua di Katiba Serma. Ia aktif di sepanjang perbatasan Mali-Burkinabe.

"Nasser Al Tergui menjalankan tanggung jawab operasional yang penting di dalam Katiba Serma. Dia ahli dalam peletakan alat peledak dan ranjau yang diimprovisasi," kata tentara Prancis.

Dia bergabung dengan jajaran Al Qaeda pada tahun 2012..

Serangan itu berawal ketika sebuah kendaraan dengan lima penumpang terdeteksi oleh drone pada Jumat, 15 Oktober 2021., sekitar 100 kilometer barat laut Gossi.

Pemeriksaan silang dari berbagai informasi memungkinkan untuk mengkonfirmasi keberadaan Nasser Al Tergui di dalam mobil bersama empat anggotanya.

Pada 16 Oktober, kendaraan menuju ke selatan. "Para prajurit pasukan Barkhane memutuskan untuk meluncurkan operasi untuk mencegat kendaraan dan lima orang" tetapi "kendaraan itu menolak untuk berhenti, dua serangan udara diluncurkan untuk menghentikannya. Kendaraan itu dihancurkan dan lima penumpangnya tewas." 

 .

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus