Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Israel di kota Sidon, Lebanon selatan menewaskan seorang pejabat Fatah dari Palestina pada Rabu, 21 Agustus 2024. Ini adalah serangan pertama yang dilaporkan terhadap Fatah, yakni gerakan yang dipimpin Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas, selama lebih dari sepuluh bulan baku tembak di perbatasan antara Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon.
Seorang sumber di keamanan Lebanon mengonfirmasi laporan tersebut kepada media AFP, dengan mengatakan serangan itu menghantam mobilnya. Sementara itu, seorang koresponden AFP di lokasi serangan mengatakan sebuah mobil diserang di dekat kamp Palestina Ain al-Helweh dan Mieh Mieh, seraya menambahkan tim penyelamat telah mengeluarkan mayat dari kendaraan yang hangus itu.
Kantor berita National News Agency milik pemerintah Lebanon mengatakan Makdah tewas “dalam serangan pesawat nirawak terhadap mobilnya.”
Mounir Makdah, kepala cabang Lebanon dari sayap bersenjata Fatah yang bernama Brigade Syuhada Al-Aqsa, mengatakan kepada Al-Mayadeen saudaranya, Khalil, telah tewas. Ia mengatakan kepada saluran tersebut bahwa saudaranya pernah menjadi komandan di Brigade Syuhada Al-Aqsa.
Hizbullah dan para sekutunya telah saling tembak dengan Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas di Gaza, yang telah diserang Israel sejak tahun lalu. Israel melancarkan kampanye militernya setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Fatah, yang merupakan rival Hamas, belum mengumumkan serangan apa pun terhadap Israel di Lebanon dan belum mengumumkan berita duka atas anggotanya yang tewas oleh tembakan Israel di Lebanon.
Hamas dan Fatah telah bermusuhan sejak pejuang Hamas mengusir partai tersebut dari Jalur Gaza, menyusul pemilihan umum pada 2006. Hamas memenangkan pemilu saat itu, namun Fatah tidak menerima hasilnya. Fatah memiliki kendali administratif sebagian atas wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.
AL ARABIYA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini