Serangan Teror terhadap Presiden Somalia Gagal

PRESIDEN Somalia Hassan Sheikh Mohamud selamat dari insiden ledakan di Mogadishu pada Selasa, 18 Maret 2025. Dikutip dari Antara, insiden tersebut merupakan upaya serangan yang didalangi kelompok teror Al-Shabaab.

Kementerian Penerangan Somalia menjelaskan bahwa serangan terjadi saat konvoi Presiden Mohamud pukul 10.32 pagi waktu setempat di wilayah Xamar-Jajab, Mogadishu. Mohamud dalam perjalanan ke Bandara Internasional Mogadishu untuk menemui personel militer yang diterjunkan ke negara bagian Hirshabelle. "Serangan tersebut berhasil digagalkan, dan presiden tiba dengan selamat di lokasi tujuannya sesuai rencana," keterangan Kementerian Penerangan, Rabu, 19 Maret 2025.

Korban Tewas dan Cedera

Dikutip dari Reuters, serangan tersebut menyebabkan korban tewas dan cedera warga sipil. Wartawan Reuters di lokasi kejadian melihat empat jenazah yang tewas dalam serangan di dekat istana presiden pada Selasa, 18 Maret 2025.

Hassan Sheikh Mohamud Selamat

Penasihat presiden Zakariye Hussein juga menulis dalam posting di X bahwa Mohamud dalam perjalanan ke garis depan "Dia dalam kondisi baik dan dalam perjalanan menuju garis depan," keterangan tertulis pada Selasa, 18 Maret 2025.

Serangan Al Shabaab

Al Shabaab telah melakukan serangan sebagai bagian dari kampanye mereka selama puluhan tahun untuk menggulingkan pemerintah. Serangan pada Rabu lalu merupakan yang pertama secara langsung menarget Mohamud sejak 2014. Sebelumnya mereka menyerang secara langsung dengan mengebom hotel tempat ia berpidato.

Sebelumnya, penasihat keamanan nasional kepresidenan Hussein Sheikh Ali memastikan keselamatan presiden yang tetap menjalankan agendanya seperti biasa. "Negara ini tak akan gentar terhadap kemunafikan dan kebohongan yang berlebihan," kata Ali melalui media sosial X setelah insiden tersebut.

Al-Shabaab terafiliasi dengan Al-Qaeda menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka menyatakan berniat menyerang konvoi presiden yang berangkat ke bandara Mogadishu.

Pilihan Editor: Lebih dari 1 Juta Warga Somalia Terancam Kelaparan