Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Suzuki siapa ?

Zenko suzuki terpilih sebagai pm. jepang sebagai pengganti ohira, dari partai liberal demokrat. ia hampir tidak punya musuh.

26 Juli 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAMPAI belum lama ini, Zenko Suzuki tidak begitu terkenal di kalangan masyarakat Jepang. Meskipun selama 33 tahun ia terus menerus terpilih sebagai anggota Diet (parlemen). Sifatnya yang tenang dan tidak suka banyak bicara itu ternyata membawa keberuntungan. Tokoh Partai Liberal Demokrat (LDP) ini hampir tidak punya musuh. Ketika namanya muncul sebagai calon Ketua LDP yang secara otomatis akan menjadi perdana menteri, banyak kalangan segera memastikan bahwa ia akan menang. Dan ini memang jadi kenyataan pekan lalu. Sejak timbul 'perang' antar fraksi di LDP yang berakibat jatuhnya Kabinet Masayoshi Ohira,-agak sulit untuk menemukan tokoh yang bisa diterima berbagai pihak. Dan ketika berlangsung pemilihan umum 22 Juni, nama Suzuki hampir tidak pernah disebut sebagai calon pengganti Ohira. Waktu itu calon kuat yang menonjol adalah Toshio Komoto, Kiichi Miyazawa dan Yasuhiro Nakasone. Bahan Cemoohan Namun untuk menghindari pertentangan yang lebih keras dan yang mungkin bisa memperlemah posisi LDP suatu jalan kompromi terpaksa diusahakan. Dan satu-satunya tokoh yang dianggap tepat untuk itu hanyalah Suzuki. Meskipun ia selama ini anggota fraksi Ohira, hubungannya dengan fraksi lain cukup erat. Bahkan ia sering menjadi bahan cemoohan pers Jepang karena hubungannya yang sangat dekat dengan bekas PM Kakuei Tanaka yang terlibat dalam skandal penyuapan pembelian pesawat Lockheed. Hubungannya dengan Tanaka inilah membuka jalan bagi Suzuki untuk terpilih sebagai Ketua LDP. Kebetulan semua fraksi yang saling bermusuhan mulai mengendurkan pertentangan mereka sejak kematian Ohira. Dengan adanya semangat 'meredakan ketegangan' itu, fraksi-fraksi terkemuka dalam LDP yang selama ini dipimpin oleh Miki, Lukuda, Ohira, Tanaka, Nakasone dan Nakagawa, mengarahkan pilihan kepada Suzuki. Maka itu dalam pemilihan Ketua LDP tak satu pun anggota parlemen dari partai itu yang menolak pencalonan Suzuki. "Suatu keistimewaan yang jarang terjadi," kata seorang pengamat mengomentari lancarnya pemilihan itu berlangsung. Namun dengan rendah hati Zenko Suzuki, 69 tahun, dalam sambutannya selama 3 menit 20 detik berkata: "Saya menyadari kekurang-mampuan. saya, tapi saya akan berusaha sebaiknya." Ia adalah satu-satunya perdana menteri Jepang yang belum pernah menjabat menteri luar negeri, menteri keuangan, menteri perdagangan dan industri atau Sekjen LDP yang selama ini hampir menjadi semacam persyaratan jenjang yang harus dilalui sebelum menjadi perdana menteri. Namun anak seorang nelayan kaya ini dari Yamaha, Provinsi Iwata, dikenal sebagai perunding yang ulet. Semasa menjabat menteri pertanian dan kehutanan dalam Kabinet Fukuda ia berhasil menyelesaikan sengketa batas penangkapan ikan dengan Soviet di Pasifik Utara. Sekarang timbul anggapan bahwa dengan munculnya Suzuki, hubungan yang agak tegang dengan Soviet belakangan ini mungkin bisa diredakannya. Tanpa merusak hubungan mesra yang terbina selama ini antara Jepang-AS, tentu saja. Yang jelas, ia akan meneruskan politik luar negeri yang sudah dijalankan Ohira selama ini. Di samping kegemarannya bermain golf, dengan handicap 14, ia juga pemegang Dan V dalam seni bela diri Kendo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus