Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dari Bakhtiar, Untuk Bakhtiar

Ada satu komplotan untuk menggulingkan rezim ayatullah khomeini, gerakan ini dituduh bertujuan mengembalikan bekas pm shapur bakhtiar. usaha pembunuhan terhadap bakhtiar.

26 Juli 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGADILAN kilat di Teheram seperti biasa, menjatuhkan lagi hukuman mati. Tapi terakhir ini terhadap 5 orang bekas perwira militer agak luar biasa. Kelimanya dituduh berkomplot untuk menggulingkan rezim Ayatullah Khomeini. Keesokan harinya, mereka langsung dieksekusi di halaman penjara Evin. Berita tentang komplot itu masih misterius, berasal dari harian Bambad (13 Juli). Disebutnya bahwa komplot itu merencanakan pembunuhan terhadap 70 tokoh revolusioner Iran, dan pemboman atas kota suci Qom, tempat tinggal Khomeini. Semula berita semacam itu dianggap sekedar bertujuan membikin orang kaget saja, terlepas dari soal apakah komplot itu ada atau tidak. Ternyata kemudian Dewan Revolusi bertindak serius, antara lain diperintahkannya pada suatu abu supaya ditutup semua perbatasan Iran dan lapangan terbang. Pengawal Islam Penutupan itu pekan lalu berlangsung selama 48 jam saja. Sementara itu pers Iran memberitakan bahwa ada aksi menumpas gerakan kudeta itu hingga 10 orang tewas dan ratusan lainnya ditangkap. Dan Mahkamah Militer Revolusioner Islam segera membeberkan pula pengakuan dua orang jenderal yang terlibat dalam komplotan tersebut. Keduanya adalah Said Mehdiyun, bekas Kepala Staf Angkatan Udara, dan Ahmad Mohaqeqi, bekas komandan kepolisian. Mohaqeqi terdapat di antara mereka yang sudah dihukum mati. Tujuan gerakan mereka itu adalah untuk mengembalikan kekuasaan bekas Perdana Menteri Shahpur Bakhtiar, menurut Mohammadi Reyshahri, Ketua Mahkamah Militer Revolusioner Islam yang dikutip Bambud. "Mereka juga mengaku punya hubungan langsung dengan Shahpur Bakhtiar," ujar Reyshahri. Markas besar gerakan bawah tanah itu konon berada di Pangkalan Angkatan Udara Hor di Hamadan. Di situ sudah terkumpul 15 pesawat tempur jet Phantom. Pemerintah Iran menuduh bahwa dalam gerakan ini terlibat AS, Israel dan Irak yang dianggapnya juga berusaha untuk mengembalikan kekuasaan Shahpur Bakhtiar, perdana menteri terakhir pada masa Syah Iran berkuasa. Ia sekarang hidup dalam pengasingan di Paris. Mungkin karena ada kaitannya dengan rencana kudeta itu, suatu usaha pembunuhan terhadap diri Shahpur Bakhtiar terjadi. Ia berhasil lolos dari serangan kelompok bersenjata yang masuk ke apartemennya pekan lalu. Menurut polisi Paris, orang-orang bersenjata yang masuk ke rumah Bakhtiar itu berlagak sebagai wartawan, bahkan membawa kamera. Radio Teheran melaporkan bahwa suatu kelompok yang menamakan dirinya Pengawal Islam telah mengaku bertanggungjawab atas usaha pembunuhan itu. Mereka konon mengaku berusaha membunuh karena Pengawal Islam sudah menjatuhkan hukuman mati terhadap Shahpur Bakhtiar berhubung adanya kudeta yang gagal itu. Namun polisi Paris menyebutkan bahwa dari tiga orang yang tertangkap tak satu pun memegang paspor Iran. Seorang diketahui memegang paspor Suriah sedang lainnya memiliki paspor Lebanon. Yang jelas, dalam hari-hari terakhir ini serangan para lawan politik Khomeini yang berada di pengasingan semakin keras. Bahkan mereka juga mulai menggunakan siaran radio gelap untuk menghantam berbagai kebijaksanaan Khomeini. Menurut laporan wartawan Financial Times (London) yang baru kembali dari Iran, siaran radio itu yang dipancarkan dari negara tetangga Iran semakin meluas pendengarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus