Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Swasta boleh

Pemerintah cina memberi ijin berdagang kepada swasta. petani diberi kesempatan mengusahakan pertanian setelah tugas di komune selesai. hal ini untuk meningkatkan penghasilan & mengurangi pengangguran. (ln)

8 September 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAMPANYE modernisasi Cina masih diperdebatkan mereka. Belakangan ini suatu kelompok radikal pengikut Mao yang berpusat di Shanghai mengecam filsafat pragmatis Deng Xiaoping yang mendasari gerakan modernisasi itu. Wakil PM Deng, yang ketika masa Mao telah dua kali dicopot dari jabatannya, sejak tahun lalu melancarkan garis politik baru. "Kebenaran harus dibuktikan dalam praktek," demikian teorinya. Tapi "ini bertentangan dengan teori Mao bahwa perjuangan kelas harus diutamakan dalam menuju modernisasi," kata kelompok radikal itu. Memang ada praktek yang mengagetkan. Umpamanya tabungan uang di Bank selama 'revolusi kebudayaan' dibekukan, tapi dikembalikan lagi kepada pemiliknya tahun lalu sekalian dengan bunganya. Sementara itu petani sekarang diiberi kesempatan untuk mengusahakan pertanian milik sendiri. Dan ini biasanya mereka kerjakan setelah tugas di komune selesai. Insentif ini ternyata menimbulkan suatu sukses besar. Koran Shanghai Wan Hui Bao menulis bahwa seorang petani di bagian timur Shanghai telah memanfaatkan waktu sambilannya dengan beternak. Dia memelihara bebek, kambing, babi dan ikan. Tahun lalu penghasilannya mencapai 6.000 Yuan atau Rp 2.437.500, naik dari tahun sebelumnya cuma 70 Yuan atau Rp 30.000. Pemerintah RRC sekarang juga mendorong untuk ditumbuhkannya kembali perusahaan milik swasta. Wakil PM Li Xiannian (Li Hsien-nien) mengatakan pemerintah tetap menguasai bidang perdagangan, tapi merasa perlu juga untuk memberikan ijin berdagang pada swasta. Ijin itu akan diberikan pada mereka yang mengusahakan jasa seperti reparasi sepatu dan juga kepada pedagang keliling. Misalnya, Komite Revolusioner di Canton sudah menyetujui pemberian ijin kepada 15 ribu perusahaan perseorangan. Sebuah koran sayap kiri di Hongkong mengomentari kebijaksanaan baru ini sebagai suatu usaha untuk mengurangi pengangguran dan membuat hidup lebih menyenangkan bagi 2 juta nenduduk Canton. Tapi apakah itu tidak akan mclahirkan kaum borjuis baru? Phase Baru Pertanyaan ituserblg dilontarkan kelompok ultra kiri yang menganggap Deng telah menyelewengkan ajaran Mao. Ketua Hua Guofeng secara tegas telah menyatakan bahwa perjuangan kelas itu sudah berakhir. Dalam menyambut para delegasi yang menghadiri sidang Kongres Rakyat Nasional, Hua menilai bahwa perjuangan kelas sudah memasuki phase baru, di mana para kaum kapitalis dan tuan tanah sudah berakhir sebagai suatu kelas. RRC yang sekarang getol dengan modernisasinya itu akan membutuhkan modal raksasa sebesar $ 600 milyar untuk periode 1976/1985. Rencana itu mengejutkan buat bangsa yang pendapatan per kapita hanya $ 400. Banyak kesangsian terhadap rencana besar RRC ini terutama bila melihat kemampuan negara itu dalam pengadaan modal dalam negeri. Pertambahan penduduk sekitar 18 juta setiap tahun berarti membutuhkan tambahan dana yang tak sedikit untuk memenuhi keperluan makanan, pakaian dan perumahan. Penghalang lainnya bagi program modernisasi ini ialah besarnya pembiavaan militer yang dibutuhkan RRC. Perang dengan Vietnam dan konfrontasi dengan Uni Soviet membutuhkan pembiayaan besar. Kenyataan menunjukkan bahwa RRC terpaksa memprioritaskan bidang militer ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus