Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menlu Suriah Peringatkan Iran: Jangan Sebar Kekacauan!

Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani, memperingatkan Iran mengenai tindakan yang dapat memicu ketidakstabilan di Suriah

25 Desember 2024 | 12.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mahasiswa Universitas Damaskus merusak patung mantan Presiden Suriah Hafez al-Assad, ayah Bashar al-Assad, setelah Bashar al-Assad digulingkan, di Damaskus, Suriah, 15 Desember 2024. REUTERS/Ammar Awad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani, memperingatkan Iran mengenai tindakan yang dapat memicu ketidakstabilan di Suriah dan meminta Teheran bertanggung jawab atas potensi konsekuensi dari pernyataan terbaru mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Iran harus menghormati kehendak rakyat Suriah, kedaulatan negara, dan integritas teritorialnya. Kami memperingatkan mereka untuk tidak menyebarkan kekacauan di Suriah dan akan meminta pertanggungjawaban mereka atas pernyataan terbaru mereka,” tulis Shaibani di media sosial X pada Selasa seperti dilansir Anadolu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan Shaibani itu merespons Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang pada Ahad yang mengatakan bahwa pemuda Suriah "tidak memiliki apa-apa lagi yang dapat mereka pertahankan" karena "kehidupan mereka sepenuhnya tanpa rasa aman."

Khamenei mendorong pemuda Suriah untuk "berdiri tegas dan dengan tekad melawan mereka yang merencanakan dan melaksanakan kekacauan ini."

Pada Sabtu, pemerintah sementara Suriah menunjuk Asaad Hassan Al-Shaibani sebagai menteri luar negeri, menurut Komando Umum yang berkuasa. Sebelumnya, Shaibani menjabat sebagai kepala urusan politik di pemerintahan sipil provinsi Idlib, wilayah barat laut Suriah.

Bashar al Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia. Ini setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath yang telah berkuasa sejak 1963.

Pengambilalihan ini terjadi setelah pejuang Hayat Tahrir al-Sham—yang sempat bersekutu dengan Al Qaeda— merebut kota-kota utama Suriah dalam serangan cepat yang berlangsung kurang dari dua pekan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus