Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Tak Pernah Pesan, Wanita AS Tiba-tiba Dapat Ratusan Paket dari Amazon

Seorang wanita di Amerika Serikat tiba-tiba mendapat paket ratusan unit dari Amazon. Padahal ia tak pernah memesan.

1 Agustus 2023 | 20.23 WIB

Manajer Area Alyssa Wells meletakkan paket ke jalur konveyor untuk dilakukan pemindaian dan pelabelan di gudang Amazon di Kent, Washington, Amerika Serikat, 24 Oktober 2018. Tak hanya bisa meningkatkan efisiensi pekerjaan, robot Kiva juga dapat menurunkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. REUTERS/Lindsey Wasson
Perbesar
Manajer Area Alyssa Wells meletakkan paket ke jalur konveyor untuk dilakukan pemindaian dan pelabelan di gudang Amazon di Kent, Washington, Amerika Serikat, 24 Oktober 2018. Tak hanya bisa meningkatkan efisiensi pekerjaan, robot Kiva juga dapat menurunkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. REUTERS/Lindsey Wasson

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita di Virginia, Amerika Serikat, terkejut setelah kotak demi kotak paket Amazon yang tidak pernah dipesan mulai datang ke rumahnya. Kotak-kotak itu mulai tiba di depan pintu Cindy Smith di Prince William County, menurut laporan New York Post .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kotak Amazon itu berisi sekitar 1.000 lampu depan, 800 senjata lem, dan puluhan teropong untuk anak-anak. Dalam rekaman yang diunggah di media sosial, tampak lusinan paket Amazon menumpuk di depan pintu dan ditumpuk di ruang bawah tanahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mereka datang dari semua ekspedisi. FedEx, Amazon, dan semuanya mengirimkan kotak. Paketnya banyak. Saya tidak memesannya,"katanya.

Paket-paket misterius itu terus menumpuk hingga membuat pengemudi pengiriman kesulitan untuk mengakses pintu depannya. Untuk membuang kotak-kotak itu, Smith berkeliling kota dan memberikan paket kepada mereka yang mau mengambilnya. 

“Saya akan berkeliling dengan lampu depan dan senjata lem di dalam mobil. Saya memberikannya kepada semua orang yang saya temui. Semua tetangga saya mendapat senjata lem atau lampu depan. Saya memberikannya ke tempat penampungan anjing, dan ke klinik hewan. Saya pergi ke Burger King suatu hari, dan saya seperti 'Saya punya hadiah untukmu'," ujarnya. 

Smith awalnya curiga bahwa dia telah menjadi korban sindikat penipuan yang terkenal, di mana penjual mengirim barang yang tidak dipesan untuk meningkatkan peringkat produk mereka dengan ulasan positif palsu. 

Smith kemungkinan menjadi korban skema "pengembalian vendor." Modus ini penjual berusaha menyingkirkan produk yang tidak terjual dari gudang Amazon. 

“Semuanya bermuara pada uang. Anda memiliki penjual yang berlokasi di China, yang hanya memilih alamat acak. Dan kemudian ketika mereka perlu mengeluarkan produk mereka dari gudang Amazon, mereka hanya mengirimnya ke sana, karena lebih murah untuk melakukannya," ujar CJ Rosenbaum, Pengacara New York yang mewakili perusahaan yang menjual di Amazon.

Amazon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa akun penjual telah melanggar kebijakan perusahaan dengan terlibat dalam "aktivitas kasar." Akun tersebut telah ditutup. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus