Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Tambang Batu Bara di Kolombia Meledak, Korban Tewas 21 Orang

Ledakan di beberapa tambang batu bara di Kolombia menewaskan 21 orang.

17 Maret 2023 | 21.00 WIB

Tambang batu bara yang lokasinya bersebelahan meledak di desa Sutatausa, sekitar 75 kilometer utara Bogota, Kolombia, pada 15 Maret 2023. Sumber: Reuters
Perbesar
Tambang batu bara yang lokasinya bersebelahan meledak di desa Sutatausa, sekitar 75 kilometer utara Bogota, Kolombia, pada 15 Maret 2023. Sumber: Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas dalam musibah ledakan di tambang batu bara di Kolombia pada 14 Maret 2023, bertambah. Ledakan itu terjadi di beberapa tambang batu bara di desa Sutatausa atau sekitar 75 kilometer utara Bogota, Kolombia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepolisian Kolombia mengkonfirmasi pada Kamis, 16 Maret 2023, ada 10 penambang yang dilaporkan hilang ditemukan tewas. Berdasarkan laporan awal setelah ledakan pada Selasa, 14 Maret 2023, jumlah korban tewas tercatat sebelas – dengan data terbaru, maka angka korban tewas saat ini tembus 21 orang.

"Saya telah berkomunikasi dengan Gubernur Nicolas Garcia, yang baru saja memberi tahu saya. Terlepas dari semua upaya tim penyelamat, sayangnya 21 orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tragis di Sutaatausa," kata Presiden Gustavo Petro di Twitter.

Tambang batu bara yang lokasinya bersebelahan meledak di desa Sutatausa, sekitar 75 kilometer utara Bogota, Kolombia, pada 15 Maret 2023. Sumber: Reuters

Petro menambahkan setiap kematian yang terjadi di tempat kerja bukan hanya kegagalan perusahaan, tetapi juga masyarakat dan pemerintah. Presiden Kolombia terpilih berjanji mengalihkan negaranya dari penggunaan minyak dan batu bara menuju energi terbarukan.

Badan Pertambangan Nasional Kolombia melalui Twitter menyatakan kegiatan di tambang telah ditangguhkan. Penyelidikan untuk mengetahui penyebab ledakan akan dilakukan sebelum tambang dibuka kembali dapat penuh pertimbangan.

Kecelakaan serius biasa terjadi di pertambangan terbuka, tambang batu bara, serta tambang emas bawah tanah di Kolombia. Sebagian besar musibah itu terjadi di pertambangan ilegal atau informal dan tanpa langkah keselamatan yang tepat.

Menurut Badan Pertambangan Nasional Kolombia, ada 117 kecelakaan kerja di pertambangan di Kolombia tahun lalu. Total kecelakaan itu menewaskan 146 orang. Kecelakaan paling mematikan terakhir kali terjadi pada Juni 2010 karena ada ranjau (di area pertambangan), yang menewaskan 73 orang.

REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus