JENDERAL Wojciech Jaruzelski makin galak terhadap Solidaritas
sepulang dari Moskow. "Pemerintah akan menindak tegas setiap
usaha bertujuan mengubah Sistem sosial, politik, dan ekonomi
Polandia -- kini maupun di masa datang," kata Jaruzelski begitu
mendarat kembali di Warsawa. Ia berkunjung ke Uni Soviet pekan
lalu selama dua hari.
PM Polandia itu memang segera beraksi. Ia menawarkan paspor-pada
anggota Solidaritas yang ingin meninggalkan Polandia untuk
selama-lamanya. Langkahnya ini membuka jalan bagi sekitar 5.000
kaum pekerja bebas Polandia yang ditahan pemerintah militer
sejak 13 Desember saat Keadaan Darurat diberlakukan di seluruh
negeri.
Tawaran Jaruzelski, menurut-Kantor Berita Polandia PAP,
jugaberlaku untuk mereka yang tidak ditahan. Sclidaritas,
sebelum dibekukan Jaruzelski, beranggotakan 10 juta pekerja.
Bandingkan, Partai Persatuan Pekerja Polandia (P4) yang
memerintah cuma menghirnpun 3 juta pengikut.
Peluang-itu ternyata tidak menarik perhatian kalangan
Solidaritas. Selang dua hari cuma 15 orang, yang masih berstatus
tahanan, mengajukan permintaan paspor satu kali jalan itu.
Tentang Lech Walesa, pemimpin legendaris Solidaritas, yang juga
ditahan, tidak disebutkan keinginannya. Diduga ia akan tetap
memilih Polandia untuk selamalamanya.
Zbigniew Bujak, pemimpin Solidaritas bawah tanah, menyatakan ia
tak akan memakai kesempatan yang ditawarkan Jaruzelski.
"Bagaimana kita bisa mengubah nasib rakyat Polandia jika tidak
bersama mereka," ujar Bujak. Ia meragukan 15 orang yang
mengajukan permintaan pindah ke luar negeri itu anggota
Solidaritas. Bujak yakin mereka itu adalah "orang" pemerintah.
Ketentuan penahanan itu, sensur pers, larangan mogok--semua itu,
menurut Jaruzelski, tetap tidak berubah. Sebelum Keadaan
Darurat, semua peraturan itu sudah tak kebal. Buktinya
solidaritas telah berulangkali, mogok sesuatu yang tidak dikenal
di negeri komunis.
Omong Kosong
Jaruzelski punya sikap lain terhadap warganegara Polandia di
luar negeri waktu Keadaan Darurat didekritkan. Jumlah mereka
diperkirakan sekitar 100.000 -- sebagian ada yang sudah minta
suaka. Mereka ini dipanggil pulang kembali oleh Jaruzelski.
"Pada mereka tidak akan dikenakan sanksi apa pun," kata seorang
pejabat di kantor PM.
Keadaan Darurat agak dikendurkan sesudah Jaruzelski bertemu
dengan Presiden Leonid Brezhnev. Rakyat Polandia yang ingin
bepergian ke negara blok Timur lainnya sudah diperkenankan.
Sedang kunjungan ke negara blok Barat hanya dimurngkinkan guna
mengikuti peristlwa internasional saja. Misalnya, pertandingan
olahraga. Itu pun harus diatur melalui agen perjalanan resmi.
Yang menonjol dari perjalanan Jaruzelski ke Moskow adalah makin
dekatnya Polandia dengan Uni Soviet. Amerika Serikat menjatuhkan
sanksi ekonomi terbatas dan didukung seluruhnya, Uni Soviet
memang merupakan satu-satunya tempat bergantung bagi Polandia.
"Kami akan membantu Polandia tanpa pamrih." kata Brezhnev. "Dan
itu bukan omong kosong." Jaruzelski kali ini, menurut diplomat
Barat, meminta bantuan pangan, minyak, dan kredit sampai
Polandia dapat berdiri di kaki sendiri kembali.
Uni Soviet tidak menyebutkan jumlah bantuan yang diberikan pada
Polandia. Tapi Kremlin berjanji akan menarik Polandia keluar
dari krisis ekonomi yang melanda di sana. Polandia berutang
kepada Barat sekitar US$ 27 milyar-angsurannya belum dibayar
sama sekali. Bunga utangnya saja, di tahun 1981, sebanyak US$ 70
juta. Kalau saja AS tidak turun tangan membereskan soal angsuran
itu, Polandia sudah dinyatakan pailit oleh konsorsium bank
swasta Barat.
Jaruzelski mengatakan ia akan memulihkan ekonomi dan keamanan di
dalam negeri. Yang terberat baginya ialah usaha memulihkan
kewibawaan P4. Sejak Solidaritas muncul, dua tahun lalu, banyak
anggota P4 yang menyatakan diri keluar partai yang berkuasa itu.
Cara pemulihan kewibawaan itu, menurut Ketua Komisi Pengawas P4
Jerzy Urbanski, adalah memperkuat kesatuan ideologi dan
organisasi P4. "Seandainya P4 mengalah pada serangan sengit
musuh sosialisme, maka nasib Polandia akan terancam," kata
Brezhnev.
Ucapan Brezhnev itu dinilai orang sebagai isyarat bahwa Uni
Soviet tidak akan segan bertindak jika Jaruzelski tidak bisa
membereskan kemelut di Polandia. Jaruzelski bertekad membereskan
segalanya dengan memperpanjang Keadaan Darurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini