Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tawaran jaruzelski pada pembangkang

Kunjungan jenderal jarulzelski ke moskow, ia menawarkan paspor kepada anggota solidaritas yang ingin meninggalkan polandia untuk selama-lamanya. hubungan uni soviet-polandia makin erat.(ln)

13 Maret 1982 | 00.00 WIB

Tawaran jaruzelski pada pembangkang
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
JENDERAL Wojciech Jaruzelski makin galak terhadap Solidaritas sepulang dari Moskow. "Pemerintah akan menindak tegas setiap usaha bertujuan mengubah Sistem sosial, politik, dan ekonomi Polandia -- kini maupun di masa datang," kata Jaruzelski begitu mendarat kembali di Warsawa. Ia berkunjung ke Uni Soviet pekan lalu selama dua hari. PM Polandia itu memang segera beraksi. Ia menawarkan paspor-pada anggota Solidaritas yang ingin meninggalkan Polandia untuk selama-lamanya. Langkahnya ini membuka jalan bagi sekitar 5.000 kaum pekerja bebas Polandia yang ditahan pemerintah militer sejak 13 Desember saat Keadaan Darurat diberlakukan di seluruh negeri. Tawaran Jaruzelski, menurut-Kantor Berita Polandia PAP, jugaberlaku untuk mereka yang tidak ditahan. Sclidaritas, sebelum dibekukan Jaruzelski, beranggotakan 10 juta pekerja. Bandingkan, Partai Persatuan Pekerja Polandia (P4) yang memerintah cuma menghirnpun 3 juta pengikut. Peluang-itu ternyata tidak menarik perhatian kalangan Solidaritas. Selang dua hari cuma 15 orang, yang masih berstatus tahanan, mengajukan permintaan paspor satu kali jalan itu. Tentang Lech Walesa, pemimpin legendaris Solidaritas, yang juga ditahan, tidak disebutkan keinginannya. Diduga ia akan tetap memilih Polandia untuk selamalamanya. Zbigniew Bujak, pemimpin Solidaritas bawah tanah, menyatakan ia tak akan memakai kesempatan yang ditawarkan Jaruzelski. "Bagaimana kita bisa mengubah nasib rakyat Polandia jika tidak bersama mereka," ujar Bujak. Ia meragukan 15 orang yang mengajukan permintaan pindah ke luar negeri itu anggota Solidaritas. Bujak yakin mereka itu adalah "orang" pemerintah. Ketentuan penahanan itu, sensur pers, larangan mogok--semua itu, menurut Jaruzelski, tetap tidak berubah. Sebelum Keadaan Darurat, semua peraturan itu sudah tak kebal. Buktinya solidaritas telah berulangkali, mogok sesuatu yang tidak dikenal di negeri komunis. Omong Kosong Jaruzelski punya sikap lain terhadap warganegara Polandia di luar negeri waktu Keadaan Darurat didekritkan. Jumlah mereka diperkirakan sekitar 100.000 -- sebagian ada yang sudah minta suaka. Mereka ini dipanggil pulang kembali oleh Jaruzelski. "Pada mereka tidak akan dikenakan sanksi apa pun," kata seorang pejabat di kantor PM. Keadaan Darurat agak dikendurkan sesudah Jaruzelski bertemu dengan Presiden Leonid Brezhnev. Rakyat Polandia yang ingin bepergian ke negara blok Timur lainnya sudah diperkenankan. Sedang kunjungan ke negara blok Barat hanya dimurngkinkan guna mengikuti peristlwa internasional saja. Misalnya, pertandingan olahraga. Itu pun harus diatur melalui agen perjalanan resmi. Yang menonjol dari perjalanan Jaruzelski ke Moskow adalah makin dekatnya Polandia dengan Uni Soviet. Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ekonomi terbatas dan didukung seluruhnya, Uni Soviet memang merupakan satu-satunya tempat bergantung bagi Polandia. "Kami akan membantu Polandia tanpa pamrih." kata Brezhnev. "Dan itu bukan omong kosong." Jaruzelski kali ini, menurut diplomat Barat, meminta bantuan pangan, minyak, dan kredit sampai Polandia dapat berdiri di kaki sendiri kembali. Uni Soviet tidak menyebutkan jumlah bantuan yang diberikan pada Polandia. Tapi Kremlin berjanji akan menarik Polandia keluar dari krisis ekonomi yang melanda di sana. Polandia berutang kepada Barat sekitar US$ 27 milyar-angsurannya belum dibayar sama sekali. Bunga utangnya saja, di tahun 1981, sebanyak US$ 70 juta. Kalau saja AS tidak turun tangan membereskan soal angsuran itu, Polandia sudah dinyatakan pailit oleh konsorsium bank swasta Barat. Jaruzelski mengatakan ia akan memulihkan ekonomi dan keamanan di dalam negeri. Yang terberat baginya ialah usaha memulihkan kewibawaan P4. Sejak Solidaritas muncul, dua tahun lalu, banyak anggota P4 yang menyatakan diri keluar partai yang berkuasa itu. Cara pemulihan kewibawaan itu, menurut Ketua Komisi Pengawas P4 Jerzy Urbanski, adalah memperkuat kesatuan ideologi dan organisasi P4. "Seandainya P4 mengalah pada serangan sengit musuh sosialisme, maka nasib Polandia akan terancam," kata Brezhnev. Ucapan Brezhnev itu dinilai orang sebagai isyarat bahwa Uni Soviet tidak akan segan bertindak jika Jaruzelski tidak bisa membereskan kemelut di Polandia. Jaruzelski bertekad membereskan segalanya dengan memperpanjang Keadaan Darurat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus